Terobosan berikutnya adalah kursi roda elektrik yang menghadirkan tingkat mobilitas yang lebih tinggi. Kursi roda ini dilengkapi dengan tuas yang berfungsi sebagai kopling untuk melepas dan menautkan roda pada motor penggerak. Dengan kursi roda ini, para penyandang disabilitas dapat lebih mandiri dalam pergerakan sehari-hari.
Perjalanan Panjang Menuju Inklusi
Meskipun prestasi ini luar biasa, perjalanan menuju inklusi penyandang disabilitas bukanlah hal yang mudah. Proses perakitan kursi roda ini dimulai pada tahun 2019, tetapi bukan tanpa rintangan. Sejumlah ujicoba dilakukan di Sentra Soeharso untuk mengidentifikasi potensi produksi kursi roda oleh penyandang disabilitas, khususnya mereka yang tinggal di Sentra tersebut.
"Ini bukan hal yang mudah," kata Muchtar, instruktur mahir perakitan kursi roda di Sentra Soeharso. "Awalnya, kami hanya menjajaki kemungkinan melibatkan penyandang disabilitas, terutama yang tinggal di Sentra, untuk merakit kursi roda."
Proses pelatihan perakitan bagi penyandang disabilitas dimulai di tahun 2020, dan akhirnya, Sentra mampu memproduksi tiga jenis kursi roda yang berbeda pada tahun 2021. Hingga saat ini, mereka telah berhasil merakit 590 kursi roda dengan berbagai fitur canggih.
Menampilkan Prestasi di AHLF 2023
Sentra Prof. Dr. Soeharso memiliki rencana untuk memamerkan hasil kerja keras mereka di ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability and Partnership beyond 2025 yang akan diadakan di Makassar pada tanggal 10 - 12 Oktober 2023. Mereka akan memperlihatkan kursi roda multiguna hasil rakitan para penyandang disabilitas, menjadi bukti nyata bahwa inklusi adalah sebuah perjalanan yang bisa diwujudkan.
Dalam forum ini, prestasi Kemensos dan Sentra Soeharso akan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ini adalah contoh nyata bahwa dengan komitmen dan upaya bersama, inklusi penyandang disabilitas bukanlah mimpi belaka, melainkan sebuah kenyataan yang dapat dicapai.
Produksi 590 kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas adalah bukti nyata dari komitmen Kemensos dalam mewujudkan inklusi yang berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik penyandang disabilitas tetapi juga membuka peluang kerja bagi mereka yang terlibat dalam proses produksi. Tidak hanya itu, berbagai jenis kursi roda yang dirakit mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan, mulai dari mobilitas hingga rehabilitasi fisik.
Proses ini tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui perjuangan dan pelatihan bagi para penyandang disabilitas. Namun, hasil akhirnya adalah sebuah prestasi luar biasa yang akan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Melalui keberlanjutan upaya ini, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mewujudkan inklusi penyandang disabilitas.