BACAKORAN.CO - Skandal besar mengguncang Jakarta ketika Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, membantah keras tuduhan pemerasan terhadap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), terkait dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Firli Bahuri dengan tegas mengatakan bahwa tidak pernah ada pertemuan terkait pemerasan sebesar SGD 1 miliar, yang disebut dalam laporan.
Firli Bahuri juga memastikan bahwa tidak ada satupun pimpinan KPK yang terlibat dalam tuduhan pemerasan tersebut.
Ia menegaskan bahwa integritas pimpinan KPK dijaga dengan ketat, tidak bertemu dengan pihak yang terlibat dalam perkara, terutama pihak yang tidak dikenal.
BACA JUGA:Saya Orang Bugis! Harga Diri Jauh Lebih Tinggi Dari Jabatan, SYL Mengundurkan Diri Menteri Pertanian
Lebih dari itu, Firli mengungkapkan bahwa nama dan foto pimpinan KPK seringkali dicatut oleh pihak tertentu untuk menghubungi kepala daerah dan anggota DPR.
"Saya tidak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu. Pak Ali (Firli Bahuri) sudah pernah menyampaikan waktu itu," ujar Firli dengan wajah serius.
Firli Bahuri juga menjelaskan bahwa ia hanya memiliki satu ajudan bernama Kevin, dan tidak ada nama lain yang terlibat, termasuk seorang bernama Irwan.
Ia menegaskan bahwa olahraga bulu tangkis yang ia lakukan dua kali seminggu dilakukan di tempat terbuka, sehingga tidak mungkin ada pertemuan untuk melakukan transaksi ilegal.
"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya," tegas Firli Bahuri.
Di sisi lain, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo telah memberikan keterangan lengkap terkait dugaan pemerasan kepada Polda Metro Jaya.
Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut berkaitan dengan laporan terkait dugaan pemerasan dan hal-hal lain yang terkait dengan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
BACA JUGA:Kejagung Geledah Kantor Kemendag 9 Jam, Zulhas Kasus Impor Gula
Politikus Partai NasDem ini menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian dan menyatakan bahwa ia telah memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh penyidik selama pemeriksaan, yang berlangsung hampir tiga jam.
"Semua yang saya tahu sudah saya sampaikan, dan secara terbuka saya sampaikan apa yang dibutuhkan penyidik," ucap Syahrul dengan ekspresi kelelahan.
Kini, Jakarta diguncang dengan beredarnya surat panggilan pemeriksaan terhadap sopir pribadi Mentan Syahrul Yasin Limpo oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Kasus ini semakin memanas, dengan pihak berwenang yang terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap kebenaran dalam skandal pemerasan ini. Seluruh mata tertuju pada perkembangan selanjutnya dalam kasus yang mendebarkan ini.