BACAKORAN.CO - Sebuah penelitian mendalam yang dilakukan oleh lima mahasiswa berani dari Universitas Brawijaya (UB) telah mengungkapkan potensi hubungan kontroversial antara praktik mistisisme di Gunung Kawi, Malang, dengan gangguan mental, terutama skizofrenia psikosis.
Tim peneliti yang tak kenal takut terdiri dari Muhammad Harun Rasyid Al Habsyi, Zulfikar Dabby Anwar, Suntari Nur Cahyani, Anggi Zahwa Romadhoni, dan Andini Laily Putri, dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UB.
Mereka mendapatkan bimbingan dari Ibu Destyana Ellingga Pratiwi, SP., MP., MBA, dalam eksplorasi berbahaya ini.
Gunung Kawi, yang terkenal dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya, telah menjadi pusat perhatian bagi individu yang tertarik dengan aspek mistis dan gaib.
BACA JUGA:LAKALANTAS! Dua Mahasiswa UNSRI Tewas. Ini Kejadiannya?
Beberapa bahkan menggunakannya sebagai tempat untuk memperdalam ilmu hitam, kesaktian, dan pesugihan. Praktik pesugihan di Gunung Kawi juga dikenal melibatkan pemberian tumbal dengan bantuan makhluk gaib.
Dalam penelitian yang mencengangkan ini, tim mahasiswa berani melakukan wawancara dengan sejumlah informan terpilih yang memiliki pengalaman terkait ritual di Gunung Kawi.
Hasil penelitian mengejutkan mengungkapkan bahwa banyak dari mereka melaporkan pengalaman "tidak biasa," seperti mendengar suara atau melihat sosok yang tidak dapat dilihat oleh orang lain.
Seorang kerabat dari pelaku ritual pesugihan, yang enggan disebutkan namanya, membongkar rahasia yang mengejutkan.
"Tapi kenyataannya, jeda dari melakukan hal itu, satu minggu kemudian kenyataan seperti itu muncul, mau dibilang itu halusinasi atau apa, memang ada pembuktiannya begitu,"
BACA JUGA:Pinjaman Online Dana Bagus, Pinjol Pendidikan Mahasiswa Hingga Rp 15 Juta
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap analisis data yang lebih mendalam, temuan awal menunjukkan adanya keterkaitan yang signifikan antara praktik ritual pesugihan di Gunung Kawi dengan kondisi psikologis pelakunya.
Namun, perlu dicatat bahwa proses diagnosis resmi oleh para ahli seperti psikiater atau psikolog masih diperlukan untuk memverifikasi gangguan mental yang dialami oleh individu terlibat.
Andini Laily Putri, mahasiswa Psikologi UB, menegaskan, "Ritual pesugihan Gunung Kawi erat kaitannya dengan kondisi psikis pelaku, bahkan kerabat terdekat pelaku turut mengalami halusinasi."
BACA JUGA:Festival Gen Z 2023: Banyak Mahasiswa Indonesia Pindah Kewaranegara Singapura
Penelitian kontroversial ini diharapkan dapat membawa perspektif baru terkait praktik ritual pesugihan di Gunung Kawi dari sudut pandang psikologis.
Temuan ini juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi rehabilitasi bagi pelaku pesugihan di Gunung Kawi.
Penelitian ini tidak hanya berani melampaui batasan, tetapi juga memberikan kontribusi berharga dalam membuka wawasan pada topik yang masih dianggap tabu di Indonesia.