BACAKORAN.CO - Pelatih Arema FC Fernando Valente mulai membenahi satu per satu kekurangan timnya. Kali ini dia melihat ketajaman lini depan yang harus dibenahi secara serius.
Masalah di lini depan, menurut Valente, adalah para pemain belum bisa memaksimalkan setiap peluang menjadi gol. Kerja keras membangun serangan sampai ke pertahanan lawan kerap berakhir amsyiong.
"Saat ini masalahnya dalam mencetak gol. Kami mencetak peluang tapi gagal mencetak gol. Ini merupakan masalah," terang Fernando Valente.
Lini depan Arema FC memang kurang tajam. Hingga pekan ke-15, mereka baru mencetak 15 gol. Itu adalah koleksi gol ketiga terburuk dari 18 klub Liga 1 2023/2024.
Klub dengan produktivitas gol terburuk adalah Bhayangkara FC yang menduduki juru kunci klasemen dengan 11 gol. Kemudian terburuk kedua dalah urusan mencetak gol adalah Persita Tangerang dengan tabungan 13 gol.
Uniknya, meski Arema FC menjadi klub ketiga yang buruk dalam mencetak gol, namun bomber mereka menjadi top skor sementara Liga 1 2023/2024. Gustavo Almeida memimpin catatan pencetak gol dengan koleksi 11 gol hingga pekan ke-15 ini.
"Ini sebabnya, dua pekan ke depan, kami coba membenahi masalah di sepertiga akhir lapangan. Kami akan benahi pergerakan pemain saat menyerang dan membuat mereka percaya terhadap proses yang dijalani," jelas Valente yang asal Portugal ini.
Membenahi finishing touch ini merupakan tahapan perbaikan yang dilakukan Valente di jeda komopetisi karena Playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelumnya, dia membenahi kondisi tim hingga alami peningkatan baik secara fisik dan teknik.
Termasuk berkembangnya dalam hal organisasi permainan dan pergerakan kolektif pemain.
Untuk mengetahui perkembangan anak asuhnya di masa jeda kompetisi ini, Valente akan gelar uji coba. Laga pemanasan itu untuk melihat keseimbangan tim sebelum kembali bersaing di Liga 1 nanti.
Pada Jumat malam nanti (20/20), Arema FC akan menantang tuan rumah PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare.
"Kami akan coba adakan laga uji coba. Kami akan berusaha mencari lawan uji coba, karena tidak semua pemain dapat kesempatan main saat pertandingan," terang Valente.
"Kami coba mencari solusi terbaik untuk menciptakan keseimbangan antara pemain yang sering main dan jarang bermain," tukasnya.(*)