BACAKORAN.CO - Manajemen Sriwijaya FC langsung kebakaran jenggot usai Komdis PSSI pada sidang 24 Oktober 2023 menjatuhkan hukuman berlapis. Mereka dihukum kalah 0-3, pengurangan 3 poin, dan denda Rp45 juta.
Hukuman ini harus diterima Sriwijaya FC karena tidak menyertakan pemain U-21 dalam Starting XI. Kejadian itu tersaji saat Sriwijaya FC bermain imbang 1-1 melawan Semen Padang pada 1 Oktober 2023 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
“Tidak mudah mencari poin di Liga 2. Ini malah dikurangi 3 poin. Jelas kami keberatan dan kami banding. Surat banding sudah kami kirim kemarin sekalian juga sudah kami bayarkan deposit Rp30 juta,” ungkap Manager Sriwijaya FC Hendriansyah ketika dihubungi Jumat (27/10).
Hendriansyah menjelaskan, manajemen Sriwijaya FC banding karena punya alasan. Pertama, manajemen Sriwijaya FC baru mendapatkan regulasi resmi dengan tanda tangan pengesahan pada 6 Oktober 2023.
BACA JUGA: Ulah Suporter dan Pemain di Lapangan Bantu Komdis Kumpulkan Denda hingga Rp 3 M untuk PSSI
Sebelum mendapatkan regulasi dengan tanda tangan pengesahan itu, pihaknya menerima regulasi berbentuk draf. Regulasi berbentuk draf itu bagian dari sosialisasi PSSI terkait aturan di Liga 2 2023/2024.
Dalam draf itu, disebutkan bahwa setiap klub Liga 2 wajib memainkan satu pemain U-21 dalam Starting XI. Menit main yang diberikan minimal 45 menit.
“Draf itu kami terima sejak September. Kemudian kami baru menerima regulasi resmi dengan tanda tangan pengesahan pada 6 Oktober 2023. Sementara pertandingan melawan Semen Padang itu berlangsung 1 Oktober 2023,” ujar Hendri.
“Dengan regulasi berbentuk draf, kan gak bisa dijadikan pedoman saat pertandingan resmi. Ini pertandingan sudah jalan, tapi kami baru menerima regulasi dengan tanda tangan pengesahan 6 Oktober 2023 yang menyatakan bahwa pemain U-21 wajib masuk Starting XI dengan minimal waktu main 45 menit,” jelasnya.
BACA JUGA:Sriwijaya FC Libas PSPS Riau 4-2, Fokus Curi Point Kandang PSMS Medan
Lanjut Hendri, saat rapat sebelum pertandingan, match commissioner sudah mengecek semua berkas. Termasuk usia pemain di setiap daftar susunan pemain.
Saat pengecekan itu tidak ada masalah dan tidak ada teguran dari match commissioner. Dengan respons itu, manajemen Sriwijaya FC berprasangka semua akan baik-baik saja.
Sebab, dalam rencana strategi pelatih, dalam pertandingan melawan Semen Padang itu, pemain U-21 masuk di babak kedua. Pemain itu adalah Resa Aditya Nugraha.
“Kami juga sedang mencari data dari pertandingan lain karena kami mendengar ada kasus serupa tapi tidak ada masalah apa-apa,” jelasnya.
BACA JUGA:Hingga Sidang 13 Oktober 2023, Komdis Hasilkan Rp2,7 M