Menurut Arif, monitoring PMT ini harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai bantuan yang diberikan meski tepat sasaran tapi tidak tepat guna seperti tidak dikonsumsi oleh anak, melainkan orang tua, hingga diberikan pada tetangga atau anggota keluarga lain.
“Tugas pemerintah dan kita semua selanjutnya setelah PMT terdistribusi adalah memastikan agar PMT tersebut dikonsumsi”. Tegas Arif.
Lebih lanjut, Arif juga mengatakan bahwa edukasi tentang pengentasan stunting dan peruntukan kental manis juga tetap harus berjalan beriringan dengan pemberian PMT.
“Edukasi perlu terus dilakukan, kami bersama Aisyiyah juga akan terus mendukung pemerintah untuk menurunkan stunting khususnya di Jawa Tengah” Tambah Arif.
DR. dr. Ekorini Listiowati, MMR Koord Divisi Pemberdayaan Masyarakat Majelis Kesehatan PP Aisyiyah dalam audiensi yang dilakukan juga menekankan bahwa sebagai organisasi perempuan terbesar di Indonesia yang juga memiliki basis di wilayah Jawa Tengah siap ikut andil dan turut berkontribusi bersama pemerintah Jawa Tengah untuk memperkuat edukasi pengentasan stunting dan kental manis.
BACA JUGA:Cegah Stunting! Importir Sumbangkan 3 Ton Ikan Beku
Serta, menggerakan kader dari wilayah, cabang hingga ranting untuk melakukan pendampingan dan monitoring pemberian PMT di wilayah Jawa Tengah agar tepat guna.
“Kami, sebagai organisasi perempuan terbesar yang ada dari tingkat pusat, wilayah, cabang hingga ranting siap membantu dan menggerakan kader-kader terbaik kami untuk memperkuat, turut andil dan berkontribusi bersama pemerintah khususnya Jawa Tengah untuk pengentasan Stunting” Pungkas Rini.*