BACAKORAN.CO - Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, menghentikan operasionalnya secara resmi karena keterbatasan obat-obatan dan kelebihan jumlah pasien.
Ketua Presidium MER-C Indonesia, Dr. Sarbini Abdul Murad, menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena tidak lagi tersedia obat dan peralatan bedah yang diperlukan.
"Kami kekurangan bahan bakar untuk listrik dan perlengkapan medis, termasuk solar," ungkap Dr. Sarbini Abdul Murad pada Sabtu (18/11/2023).
Dengan berakhirnya operasional RS Indonesia Gaza, sekitar 500 pasien masih berada di sana, hanya ditampung tanpa mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Sarbini menyoroti urgensi dukungan bahan bakar dan dukungan medis untuk menjaga operasional fasilitas kesehatan yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.
"Pesan kami kepada para pemimpin dunia, terutama AS, bukalah hati nurani Anda. Lihatlah Gaza dengan mata hati, jangan biarkan dendam dan kebencian menghalangi Anda melihat realitas yang sebenarnya," tegas Sarbini.
Situasi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan respons internasional dalam mendukung fasilitas kesehatan di Gaza.
Pemimpin MER-C Indonesia berharap agar bantuan dapat segera diberikan untuk mencegah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di tengah pandemi dan konflik yang berlarut-larut.(*)
BACA JUGA:Negara Arab dan Islam Baru Melawan Israel, Setelah Gaza Hancur, Ini Seruan KTT OKI!