BACAKORAN.CO - Badai matahari adalah fenomena alam yang terjadi ketika matahari melepaskan partikel bermuatan listrik ke angkasa.
Partikel-partikel ini dapat mencapai bumi dan mengganggu medan magnet, atmosfer, dan perangkat elektronik di permukaan bumi.
Badai matahari dapat menyebabkan gangguan komunikasi, navigasi, listrik, dan internet.
Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) memperingatkan bahwa badai matahari akan menghantam bumi di tengah peningkatan aktivitas dan letusan api di matahari.
BACA JUGA:Lokasi Layanan Perpanjang SIM Keliling Tabanan Bali Hari Ini, Lengkap Syarat dan Biaya...
NASA mengatakan bahwa matahari mengalami lonjakan aktivitas secara tiba-tiba dan mengeluarkan flare dan lontaran massa korona (CME) yang dapat mencapai bumi dalam waktu 1-3 hari.
Flare adalah ledakan cahaya dan energi yang berasal dari bintik matahari, yaitu daerah gelap di permukaan matahari yang memiliki medan magnet kuat.
CME adalah awan besar partikel bermuatan listrik yang dilepaskan dari korona matahari, yaitu lapisan terluar matahari yang berbentuk seperti mahkota.
Flare dan CME dapat mempengaruhi cuaca antariksa dan bumi.
BACA JUGA:Ternyata Anies Punya Kawan Lama Wong PALI, Ini Kesaksianya Tentang Anies Saat Kuliah
Dampak badai matahari tergantung pada kekuatan, arah, dan kecepatan partikel yang mencapai bumi.
Jika partikel tersebut berlawanan dengan medan magnet bumi, maka akan terjadi badai geomagnet, yaitu perubahan medan magnet bumi yang dapat memicu aurora, yaitu cahaya berwarna-warni yang muncul di langit kutub.
Aurora biasanya indah untuk dilihat, tetapi dapat mengganggu sinyal radio dan satelit.
Badai geomagnet juga dapat menyebabkan induksi listrik di kabel-kabel bawah tanah atau bawah laut, yang dapat merusak transformator dan menyebabkan pemadaman listrik.