BACAKORAN.CO - PALEMBANG - Inovasi dalam industri otomotif semakin berkembang di Indonesia dengan rencana peluncuran mobil listrik Chery Omoda 5 EV. PT CSI (Chery Sales Indonesia) telah menegaskan komitmennya untuk memproduksi secara lokal Chery Omoda 5 EV pada bulan Desember 2023.
Sebagai bagian dari upaya mendukung perkembangan industri mobil listrik di Tanah Air. Qu Jizong, Executive Vice President PT CSI, secara langsung menyampaikan rencana produksi perdana Chery Omoda 5 EV kepada Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Putu Suryawan, Staf Ahli Menteri, dalam pertemuan bilateral baru-baru ini.
"Kesiapan produksi perdana Chery Omoda 5 EV kami sampaikan secara langsung kepada pemerintah sebagai bentuk update dari komitmen kita mendukung perkembangan industri mobil listrik di Indonesia.
BACA JUGA:Mulai Harga Rp50 Jutaan? 4 Keunggulan Mazda 8 Tetap Menjadi Pilihan, Venturer dan Zenix? LIBASS
" ujar Qu Jizong. PT CSI berkomitmen untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam rangka mendukung produksi lokal, Chery akan menjalin kemitraan dengan beberapa mitra lokal yang kompeten untuk memproduksi berbagai komponen kendaraan listrik di Indonesia.
Kemitraan ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendukung perekonomian dalam negeri di sektor otomotif.
"Kami percaya bahwa dengan berinvestasi dalam teknologi mobil listrik dan lokalisasi komponen, Chery dapat berkontribusi dalam membentuk masa depan industri otomotif Indonesia," tambah Qu Jizong.
BACA JUGA:Sejarah Mazda MR90, Mobil Rakyat yang Tetap Merakyat, Kini Masuk Objek Pajak Barang Mewah
Sebelumnya, Chery Omoda 5 EV dijadwalkan akan diluncurkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) pada bulan Februari 2024.
Informasi ini disampaikan oleh Hari Komora, Vice President PT CSI. "Kita akan meluncurkannya (Chery Omoda 5 EV) di IIMS," ucap Hari.
Dalam persiapannya, Hari memastikan bahwa seluruh cabang diler Chery dapat menangani layanan kendaraan listrik, termasuk ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) jenis DC Fast Charging.
Infrastruktur pengisian daya akan diimpor dari China, dan hanya diler yang dinilai siap yang akan diberikan SPKLU.
"Syarat diler harus 3S (untuk mendapatkan fast charging). Kesiapan EV pasti kita bakal urus sampai di situ juga produk kita lainnya," jelas Hari.