“Dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat diharapkan seluruh negara mampu memberikan layanan warning tsunami pada masyarakat termasuk yang disebabkan oleh faktor selain gempa bumi tektonik dan juga warning tsunami untuk wilayah non-subduksi gempa bumi,” Ujar Dwikorita.
BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG ! Gelombang Tinggi Mengancam Perairan Indonesia, Waspada 7 Hari Kedepan
BACA JUGA:Kota Berawan Berpotensi Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari ini
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa di tahun 2023, telah dilaksanakan Indian Ocean Wave Exercise 2023 (IOWave23) dengan empat skenario yakni pada tanggal 8, 11, 18, dan 25 Oktober 2023.
Untuk pertama kalinya, memutuskan untuk melakukan simulasi tsunami non-seismik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi selama latihan IOWave.
Empat skenario tersebut masing-masing yaitu Skenario Palung Andaman mulai pukul 04:00 UTC pada hari Rabu, 4 Oktober 2023: Gempa bumi berkekuatan ~9 SR di lepas pantai barat Kepulauan Nicobar, India.
Kedua, skenario Palung Makran mulai pukul 06:00 UTC pada hari Rabu 11 Oktober 2023: Gempa berkekuatan ~9 SR di Samudra Hindia Barat Laut.
BACA JUGA:Waspada! Hujan Petir Melanda Wilayah Indonesia, Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu (2/12)
BACA JUGA:Mayoritas Cuaca Cerah, Beberapa Kota Alami Hujan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
Lalu, ketiga skenario Pulau Heard mulai pukul 06:00 UTC (letusan pukul 05:00 UTC) pada hari Rabu 18 Oktober 2023: Letusan gunung berapi di Wilayah Kepulauan Kerguelen di Samudera Selatan.
Kemudian yang keempat skenario Palung Jawa mulai pukul 02:00 UTC pada hari Rabu 25 Oktober 2023: Gempa bumi berkekuatan ~9 SR di selatan Jawa, Indonesia.
Dia mengungkapkan, sedikitnya ada tujuh Negara Anggota melakukan latihan evakuasi dengan partisipasi sekitar 45.000 orang.
Latihan evakuasi ini melibatkan masyarakat, pria, wanita, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem! Siaga Payung Potensi Hujan Lebat, Prakiraan Cuaca BMKG Hari ini
BACA JUGA:Cuaca Berawan Menyelimuti Beberapa Kota, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini
BMKG sendiri, kata dia, IOWave ini sangat penting dilaksanakan untuk mengevaluasi rantai peringatan dini tsunami dan kesinambungan SOP, serta keterlibatan para pihak.