BACAKORAN.CO - Menjelang tahun baru 2024, keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal), manusia silver semakin marak berkeliaran.
Padahal Dinas Sosial (Dinsos) bersama dengan Satpol PP rutin menertibkan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.Namun, keberadaan mereka seakan tak ada habisnya.
Kepala Dinsos kota Bengkulu, Sahat M Situmorang mengaku beragam modus akan dilakukan para gepeng ini agar mendapat belas kasih dari masyarakat.
Seperti modus sumbangan menggunakan kotak kardus dengan menempelkan foto balita cacat.
Kemudian, berpura-pura berjalan menggunakan tongkat, memanfaatkan anak-anak mengamen, menggendong bayi, menjadi badut jalanan serta memanfaatkan lansia.
BACA JUGA:Terjaring Razia, Gepeng- Anjal Belajar Ngaji
Ia mengaku, para gepeng tersebut sering ditertibkan dan diberi pembinaan.
Namun, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu terus menerima laporan masyarakat, yang resah dengan keberadaan mereka.
Bahkan, identitas para gepeng ini semakin terungkap, karena banyak warga menyaksikan para pengemis ini diantar jemput naik mobil.
Hal ini memperkuat ada pihak yang berperan mengawasi mereka mengais cuan dari kejauhan.
"Hasil pembinaan kita ada yang sudah berhenti, tetapi ada juga yang masih membandel. Bahkan beberapa kali kita patroli sudah ada wajah-wajah baru lagi yang meminta di jalanan itu," terangnya.
Para gepeng tersebut, sambung Sahat M Situmorang meski telah dibina dan diberi pengarahan, namun tak dihiraukan sehingga menyebabkan ketergantungan.
BACA JUGA:Tersangka Korupsi e-Warung Sebut Kadinsos Tahu Soal Koperasi yang Diduga Fiktif
BACA JUGA:Korupsi Dana Bantuan Non Tunai! Tersangka Kabid Dinsos. Berikut Modus Korupsinya?