BACAKORAN.CO - Kerusuhan melanda Papua saat prosesi pengantaran jenazah eks Gubernur Papua, Lukas Enembe, berlangsung tragis dan terus meluas .
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, menjadi salah satu korban dalam insiden ini.
Insiden itu telah memakan korban dengan tercatat 14 orang luka, termasuk Pj. Gubernur Provinsi Papua Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, 8 aparat keamanan, dan 5 warga sipil.
Mathius melaporkan adanya pembakaran 1 mobil, kerusakan berat pada 5 kendaraan, serta kerusakan dan pembakaran pada 3 bangunan dan sekitar 25 rumah.
BACA JUGA:Kerusuhan di Papua Meluas, Sentani dan Abepura Membara, Buntut Ribut di Pemakaman Lukas Enembe
"Pembakaran dan kerusakan ini telah menimbulkan kerugian yang masih dalam tahap penghitungan. Massa penjemput jenazah masih dalam perjalanan menuju kediaman almarhum di Koya Tengah," ungkap Mathius.
Kapolda mengecam kejadian tersebut, menekankan bahwa momen penyerahan jenazah seharusnya menjadi wujud cinta kasih anak-anak terhadap orangtua mereka.
"Saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini yang seharusnya tidak terjadi," tegas Mathius.
Lukas Enembe, yang menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan proyek di Papua, dikonfirmasi meninggal pada pukul 10.00 WIB di RSPAD.
BACA JUGA:Makin Memanas, Ada Ancaman Bagi Warga Pendatang di Papua, Jayapura Gelap Gulita
Tim penasihat hukumnya, Petrus Bala Pattyona, menyatakan bahwa Lukas berjuang melawan penyakit sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Kondisi Papua kembali menjadi sorotan, memunculkan keprihatinan terhadap stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Insiden ini menyoroti kompleksitas situasi di Papua, menegaskan perlunya penanganan serius untuk mengatasi ketegangan yang terus berlangsung.
BACA JUGA:Ricuh Pemakaman Lukas Enembe, Pj Gubernur Papua ‘ Pecah Kepala’, Ini Kronologis Kejadiannya!
Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang aman dan stabil di Papua.