BACAKORAN.CO - Bengkulu, sebuah provinsi yang terletak di barat daya Pulau Sumatra, Indonesia, memiliki sejarah panjang yang menarik terkait asal-usul nama kota ini.
Nama "Bengkulu" sendiri berasal dari kata dalam bahasa Melayu Kuno yang memiliki makna tertentu.
Sejarah panjang Bengkulu dimulai pada abad ke-17, ketika Belanda mulai membangun keberadaan kolonial mereka di wilayah Indonesia.
Pada awalnya, daerah ini dikenal dengan nama "Bencoolen" oleh para penjajah Belanda.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Terima Anugerah Kehormatan Lembaga Adat Melayu Jambi, Ini Gelarnya
Nama ini mungkin berasal dari kata dalam bahasa Melayu Kuno, "Benculen," yang menggambarkan tempat yang sejuk dan nyaman.
Bencoolen menjadi pusat perdagangan penting untuk Belanda pada masa itu, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya.
Kota ini juga menjadi tempat pendaratan Kapal Belanda yang mengangkut barang-barang dari Hindia Belanda.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan nama "Bencoolen" semakin meluas dan terpatri dalam sejarah kolonial Belanda di Indonesia.
BACA JUGA:Pulau Tikus, Pulau Destinasi Wisata Pesona Alam di Kota Bengkulu
Namun, pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1825, nama kota ini diubah menjadi "Bengkulu" oleh Gubernur Jenderal Van den Bosch.
Perubahan ini tidak hanya bersifat administratif tetapi juga mencerminkan adaptasi seiring perubahan politik dan sosial di Hindia Belanda.
Penggunaan nama Bengkulu pun terus berkembang seiring dengan berbagai peristiwa sejarah yang melibatkan wilayah ini.
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Bengkulu adalah saat kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1818.
BACA JUGA:Kolonialisme di Bengkulu, Hingga Kisah Cinta Soekarno dan Fatmawati