Nawaitu sauma shahri Rajab, syahri fadhli wa masyhri rahmatillah. Allahumma inni nawaitu sauma ghadin nawaitu qablihi bil-imaani wal-yakeen. Wa bi-sawmihi atuwwalu wa bi-sawmihi atuakhiru. Fashlu ‘alaiya bi-fadlika wa ihsanika, ya kareemu.
Artinya: "Aku niat berpuasa di bulan Rajab, bulan penuh keutamaan dan rahmat Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku niat berpuasa esok hari dan niatku sebelumnya dengan penuh iman dan keyakinan. Dengan puasanya, aku berharap atas kemurahan dan karunia-Mu, wahai Yang Maha Pemurah."
BACA JUGA:Macam-Macam Puasa, Ada yang Wajib Hingga Haram Lho
Umat Islam juga dianjurkan untuk menyertakan dalam niat puasanya keinginan untuk qadha Ramadhan.
Melaksanakan Ayyamul Bidh, menjalankan puasa Nabi Daud, dan rutin berpuasa pada hari Senin dan Kamis.
Puasa qadha Ramadhan merupakan kewajiban bagi mereka yang memiliki puasa yang belum ditepati pada bulan Ramadhan sebelumnya.
Dengan menyertakan niat puasa qadha.
BACA JUGA:Mau Puasa Arafah Tapi Masih Punya Utang Qadha Ramadhan, Begini Jawaban Ustadz Adi Hidayat…
Umat Islam dapat menunaikan kewajiban mereka sambil memperoleh keberkahan bulan Rajab.
Ayyamul Bidh adalah tiga hari di pertengahan bulan hijriah, yaitu hari ke-13, 14, dan 15.
Menyertakan niat untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh ketika menjalankan puasa 10 hari Rajab.
Dapat menjadi amalan yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan ganda.
Puasa Nabi Daud adalah puasa sehari penuh dan berbuka pada malam harinya.
Menyertakan niat untuk menjalankan puasa Nabi Daud dalam puasa 10 hari Rajab memberikan dimensi ibadah yang lebih luas dan mendalam.
Rasulullah SAW secara rutin berpuasa pada hari Senin dan Kamis.