Menurutnya, para pelaku pasar masih cenderung wait and see menantikan laporan data perdagangan Indonesia di bulan Desember yang dirilis hari ini.
Lukman memperkirakan rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 15.500-15.600 per USD.
Senada diungkapkan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi yang memperkirakan rupiah bakal melemah pada perdagangan awal pekan.
“Mata uang rupiah (bergerak) fluktuatif,” terangnya.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Masih Harapkan Pemangkasan Suku Bunga, Rupiah Bekuk Dolar AS
Rupiah diprediksi ditutup melemah pada rentang Rp 15.530-15.590 per USD.
Untuk diketahui, rupiah melemah terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (12/1/2024) sore.
Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh data inflasi AS dan rilis data ekonomi China.
Data Bloomberg, rupiah melemah tipis 0,01 persen atau 1,4 poin ke posisi Rp15.550 per USD.
BACA JUGA:Senasib dengan Rupiah, Harga Emas Ikut Ambles, Faktor Ini Jadi Biang Keroknya!
Sedangkan itu indeks dolar juga melemah 0,01 persen ke level 102,020.
Adapun sejumlah mata uang Asia bergerak bervariasi.
Tercatat, Yen Jepang naik 0,20 persen, dolar Singapura meningkat 0,07 persen, peso Filipina plus 0,12 persen, rupee India melonjak 0,15 persen, yuan China naik tipis 0,08 persen, dan bath Thailand menguat 0,09 persen.
Mata uang yang senasib dengan rupiah yaitu dolar Hong Kong anjlok 0,01 persen, won Korea ambles 0,07 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,05 persen.
BACA JUGA:Pelaku Pasar Wait and See Data Ini, Bagaimana Pergerakan Rupiah Hari Ini?
Data ekonomi China menunjukkan beberapa perkembangan positif.