Guswanto memberikan peringatan kepada masyarakat terkait bahaya bencana hidrometeorologi basah yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem.
Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung.
Antisipasi masyarakat yang perlu dilakukan pertama adalah tetap tenang dan waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
" Bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan angin puting beliung perlu diwaspadai," tegasnya.
BACA JUGA:Level Waspada! BMKG Peringati Hujan Ekstrem, Banjir Bandang dan Longsor, Ini Yang Harus Dilakukan?
Guswanto khususnya mengingatkan penduduk yang tinggal di daerah rawan, seperti tepi sungai, bantaran sungai, dan wilayah berlereng.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi basah.
Ia menekankan bahwa sebagian besar kejadian cenderung terjadi di sore hingga malam hari.
Kewaspadaan yang lebih diperlukan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan.
BACA JUGA:Banjir Pahala! Begini Ternyata Ladang Pengampunan Dari Allah SWT Dengan Merawat Kucing di Rumah
" Kita lihat kejadian sebagian besar terjadi pada sore hingga malam hari," tambahnya.
Guswanto juga berharap agar masyarakat mengenali lingkungan sekitarnya dengan baik.
Ini mencakup penilaian terhadap potensi risiko bencana di tempat tinggal mereka, seperti daerah rawan atau cekungan air.
Mengenali lingkungan sekitarnya merupakan langkah besar untuk memitigasi dampak bencana cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Peringatan BMKG! Fenomena New Moon, Waspada Banjir Melanda 18 Wilayah Indonesia...