Jika melihat bahwa argumen kita telah menyakiti hati lawan bicara, jangan takut untuk meminta maaf dan merenungkan kembali pendekatan yang kita gunakan.
BACA JUGA:3 Tips Jika Orang Menghinamu, Balas dengan Cara Ini Aja Bro
Mengutamakan hubungan dengan orang lain lebih penting daripada meraih kemenangan dalam argumen.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan; menjadi pandai berargumen tidak hanya tentang kekuatan pengetahuan dan kemampuan berbicara yang tajam.
Lebih dari itu, itu juga melibatkan kemampuan mendengarkan dengan baik, menggunakan logika daripada emosi, menghormati pendapat orang lain, dan mengutamakan hubungan dengan orang lain.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat menjadi berargumen dengan bijak dan efektif, tanpa harus menyakiti perasaan orang lain.