Pencapaian ini didorong oleh permintaan domestik yang lebih kuat.
Kepala ekonom bisnis di S&P Global Market Intelligence mengatakan, keyakinan ini juga diperkuat oleh harapan inflasi yang lebih rendah pada tahun 2024.
“Mengurangi tekanan biaya hidup dan memfasilitasi penurunan suku bunga," cetusnya.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah juga dipicu proyeksi Federal Reserve alias The Fed yang tetap menahan suku bunga acuan pada Maret 2024.
BACA JUGA:Rupiah Stagnan Kala Mayoritas Mata Uang Asia Menguat, Apa Penyebabnya?
CME Fedwatch menunjukkan para pelaku pasar yang memperkirakan peluang lebih besar bank sentral mempertahankan suku bunga stabil pada Maret mendatang.
Bank sentral kemungkinan mempertahankan suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan.