BACA JUGA:Begini Nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib dalam Mendidik Hasan dan Husain
Selain itu, orang tua juga harus menghindari membandingkan anak dengan anak lain, misalnya dengan saudara, teman, atau tetangga.
Membandingkan anak dengan anak lain hanya akan membuat anak merasa cemburu, iri, atau minder.
Setiap anak adalah individu yang unik dan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Orang tua harus menghargai dan menerima anak apa adanya, serta memberikan dukungan dan motivasi agar anak dapat berkembang sesuai dengan potensinya.
3. Berekspektasi terlalu tinggi dan menuntut
Orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Namun, orang tua juga harus realistis dalam menetapkan harapan atau ekspektasi terhadap anak.
Jika orang tua memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan kemampuan atau keinginan anak, maka orang tua akan merasa kecewa dan frustrasi, sementara anak akan merasa tertekan dan bersalah.
Orang tua juga harus menghindari menuntut anak untuk memenuhi harapan atau keinginan orang tua, misalnya dalam hal prestasi, karier, atau pasangan.
Tuntutan ini dapat membuat anak merasa tidak bebas, tidak bahagia, atau bahkan memberontak.
Orang tua harus menghormati hak dan pilihan anak, serta memberikan ruang dan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.
4. Tidak konsisten dan tidak ada batasan
Konsistensi adalah kunci dalam mendidik anak. Orang tua harus konsisten dalam memberikan aturan, batasan, pujian, hukuman, dan konsekuensi kepada anak.
Jika orang tua tidak konsisten, misalnya terkadang sangat ketat, terkadang sangat longgar, atau terkadang tidak peduli, maka anak akan bingung dan tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Anak juga akan sulit untuk mematuhi aturan atau menghormati orang tua.