Viral Isu Konspirasi Virus Covid 19 Disebabkan Oleh Rockefeller Foundation, Benarkah? Begini Penjelasannya

Selasa 30 Jan 2024 - 17:36 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP

Namun, apakah klaim ini memiliki dasar yang kuat?

Menilik sejarah, Rockefeller Foundation didirikan pada tahun 1913 di Amerika Serikat.

Sebagai organisasi nirlaba dengan misi meningkatkan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.

Mereka mengklaim sebagai pelopor filantropi yang mempromosikan kesejahteraan umat manusia.

BACA JUGA:Info Haji! Arab Saudi Anjurkan Jemaah Gunakan Masker, Di Palembang JCH Dihimbau Vaksin Covid

Melalui penemuan dan penerapan solusi untuk memajukan peluang dan mengatasi krisis iklim.

Presiden Rockefeller Foundation saat ini, Rajiv J. Shah, bersama timnya.

Berfokus pada masalah kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, dan keuangan inovatif.

Mereka beroperasi tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Afrika, Asia, dan Italia.

BACA JUGA:Kasus Covid Meledak Jelang Libur Nataru, Prokes Kembalikan Diberlakukan? Ini Penjelasan Menparekraf Sandiaga

Kementerian Komunikasi dan Informatika membantah klaim ini

Menyatakan bahwa dokumen yang dijadikan bukti, yaitu "Scenarios for the Future of Technology and International Development," bukanlah rencana operasional untuk menyebabkan pandemi COVID-19.

Dokumen tersebut berisi pandangan hipotetis tentang masa depan dan bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi.

BACA JUGA:Kasus Covid-19 Kembali Meledak, Cek Syarat Terbaru Wisata ke Singapura

Jadi, sementara isu konspirasi Rockefeller Foundation terus berkembang.

Fakta dan klaim resmi menunjukkan bahwa yayasan ini berfokus pada upaya kemanusiaan.

Kategori :