Para pengrajin di kampung ini mengolah kulit ular menjadi berbagai produk, mulai dari pakaian, aksesori, hingga barang-barang kerajinan tangan.
Proses pembuatan produk dari kulit ular melibatkan keahlian tinggi dan ketelitian, karena kulit ular cenderung tipis dan mudah rusak.
Tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi kampung ini juga telah menarik perhatian pasar internasional.
Produk-produk dari Kampung Ular Kertasura diekspor ke berbagai negara, membuatnya dikenal sebagai sentra kulit ular terbesar dan terbaik di dunia.
Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal tetapi juga mengangkat citra Cirebon sebagai destinasi wisata yang unik.
Wisata Budaya dan Edukasi
Selain menjadi pusat produksi kulit ular, Kampung Ular Kertasura juga menawarkan pengalaman wisata budaya dan edukasi.
Para pengunjung dapat belajar tentang proses pengolahan kulit ular secara langsung, mulai dari awal hingga menjadi produk jadi.
Pengrajin setempat dengan senang hati membagikan pengetahuan mereka dan menceritakan kisah-kisah seputar tradisi pembuatan barang dari kulit ular.
Bagi mereka yang tertarik dengan keunikan budaya setempat, kampung ini juga menyelenggarakan pertunjukan seni dan budaya secara berkala.
Dari tarian tradisional hingga pameran lukisan, pengunjung dapat merasakan keberagaman seni dan budaya Indonesia dalam suasana yang autentik.
BACA JUGA:Innalillahi! Seorang Nenek Ditabrak Ular Besi, Tubuhnya Terseret 50 Meter di Dusun Tapen
Ekowisata dan Konservasi
Kampung Ular Kertasura tidak hanya menghasilkan produk komersial dari kulit ular, tetapi juga berkomitmen pada prinsip ekowisata dan konservasi.
Seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata, masyarakat setempat sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menjaga populasi ular.