Ras Mongoloid ditandai oleh sejumlah ciri fisik yang khas.
Salah satunya adalah bentuk mata yang cenderung horizontal dengan lipatan kelopak mata yang kurang terlihat.
Disamping itu, rambut lurus dan hitam, kulit kekuningan hingga coklat muda, serta bentuk wajah yang datar dan lebih lebar menjadi karakteristik lainnya.
Meski ciri-ciri ini umumnya ditemukan di populasi Mongolia, Tiongkok, dan wilayah-wilayah sekitarnya, penting untuk dicatat bahwa variasi dalam ras Mongoloid dapat terjadi di berbagai wilayah geografis.
Apakah Indonesia Termasuk Ras Mongoloid?
Pertanyaan apakah Indonesia termasuk ras Mongoloid dapat menjadi kompleks mengingat keragaman etnis dan budaya di negara ini.
Indonesia terkenal dengan keberagaman etnis, suku bangsa, dan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagian besar penduduk Indonesia dapat dikategorikan sebagai ras Mongoloid, terutama mengingat kedekatannya dengan wilayah Asia Tenggara yang memiliki pengaruh budaya dan genetika Mongoloid yang kuat.
Perlu untuk diingat bahwa Indonesia juga mencakup kelompok etnis yang berbeda-beda, seperti Melanesia di Papua, yang memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dari ras Mongoloid.
BACA JUGA:Silat Buyut Suku Anak Dalam Digunakan Dalam Merebut Kemerdekaan Republik Indonesia
Sebagai contoh, masyarakat Papuan seringkali memiliki kulit yang lebih gelap, rambut keriting, dan ciri-ciri fisik lain yang membedakannya dari ras Mongoloid.
Karenanya, kita harus memandang Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam dari segi etnis dan karakteristik fisik.
Keragaman Genetik di Indonesia
Melihat keragaman genetik di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa adanya perpaduan genetika antara ras Mongoloid, Australoid, dan bahkan beberapa elemen Kaukasoid.
Hal ini mencerminkan sejarah panjang interaksi antarbudaya dan perdagangan di kepulauan Nusantara.