Kontraktur dupuytren adalah kondisi di mana jaringan ikat di telapak tangan menebal dan mengencang, sehingga menyebabkan jari-jari tangan menekuk ke dalam dan sulit diluruskan.
BACA JUGA:Waspadalah, 6 Ikan ini Bisa Membahayakan Penderita Diabetes, Apa Saja Sih?
Kontraktur dupuytren dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh penderita diabetes, terutama diabetes tipe 1.
Hal ini karena kadar gula darah yang tinggi dapat mengubah struktur kolagen, protein yang membentuk jaringan ikat, sehingga membuatnya menjadi lebih kaku dan menarik jari-jari tangan ke dalam.
Cara Mencegah dan Mengobati Sakit di Bahu pada Penderita Diabetes
Sakit di bahu pada penderita diabetes dapat dicegah dan diobati dengan beberapa cara, antara lain:
- Mengontrol kadar gula darah
Mengontrol kadar gula darah adalah langkah penting untuk mencegah dan mengobati sakit di bahu pada penderita diabetes, karena kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan ikat dan saraf.
Mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, menjalani diet sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres.
- Melakukan fisioterapi
Melakukan fisioterapi adalah cara untuk mengobati sakit di bahu pada penderita diabetes, karena fisioterapi dapat membantu mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, dan memperbaiki fungsi sendi.
Fisioterapi dapat dilakukan dengan bantuan fisioterapis profesional atau secara mandiri di rumah dengan mengikuti instruksi yang diberikan.
BACA JUGA:5 Sarapan Terbaik Dan Terburuk Bagi Penderita Diabetes Setiap Hari
- Mengonsumsi obat anti-inflamasi
Mengonsumsi obat anti-inflamasi adalah cara untuk mengobati sakit di bahu pada penderita diabetes, karena obat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada jaringan yang terkena.
Obat anti-inflamasi dapat berupa obat bebas seperti ibuprofen atau naproxen, atau obat resep seperti kortikosteroid yang disuntikkan ke dalam sendi.
Namun, obat anti-inflamasi harus dikonsumsi dengan hati-hati dan sesuai dengan anjuran dokter, karena obat anti-inflamasi dapat menimbulkan efek samping seperti perdarahan, gangguan lambung, atau peningkatan tekanan darah.