"Untuk pengembangan kawan ini tentu saja kepemilikan lahan harus clear and clean saat pengembangan kawasan.
Stasiun LRT Ampera sebagai inti keterhubungan kawasan melalui elevated pedestrian (skywalk) dan pedestrian serta penambahan fungsi baru dalam kawasan dalam menaikkan potensi keekonomian dan tourism destination,” ujarnya.
Senada dengan Fatoni, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sumsel sekaligus Tim PIU Sumsel Basyaruddin Akhmad menyampaikan pengembangan LRT kawasan Ampera tidak akan mengganggu kawasan terbuka di sekitar Ampera.
Direncanakan nantinya akan dibangun gedung penghubung stasiun yang bentuknya menyerupai pempek adaan sebagai ikon kota Palembang.
Dalam kegiatan ini turut hadir Rombongan MCA Indonesia II terdiri dari Infrastructure Finance Manager MCA Indonenesia II Sulaiman Abdul Rahman, Regional Manager Perwakilan MCA Indonesia II Sumsel Amir Faisal.
Kemudian, tim konsultan yakni Team Leader of GPIP Project (Mott McDonald) Simon Putra, Deputy Team Leader for Ampera LRT Project (PwC) Faris Saffan dan Urban Design Lead (Mott McDonald) Hendy Faizal.