BACAKORAN.CO – Meski memberikan sinyal adanya pemangkasan suku bunga acuan di 2024, Federal Reserve Sytem alias The Fed belum akan merealisasikannya dalam waktu dekat.
Para pengambil kebijakan akan menunda pemangkasan suku bunga hingga setelah pertemuan Maret mendatang.
The Fed ingin melihat lebih banyak data ekonomi untuk memastikan inflasi tetap sesuai target di angka 2 persen.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, bahaya dari bertindak terlalu cepat melakukan pemangkasan suku bunga adalah pekerjaan belum selesai.
BACA JUGA:Pertumbuhan Lapangan Kerja Tinggi, The Fed Tahan Suku Bunga hingga Pertengahan Tahun?
“Data sangat baik yang kita peroleh dalam enam bulan terakhir ternyata tak cukup menjadi indikator yang bisa diandalkan terkait arah inflasi,” terangnya.
Powell dan The Fed berpendapat tindakan bijaksana saat ini adalah memberi waktu dan melihat data terus-menerus untuk mengonfirmasi bahwa inflasi turun ke 2 persen secara berkelanjutan.
Tentang jalur inflasi pada pertemuan tanggal 19-20 Maret 2024, ia juga berpendapat bahwa kemungkinan kecil bagi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk mencapai tingkat kepercayaan tersebut.
Selain itu, Powell juga mengomentari kemungkinan bahwa investor obligasi telah melampaui batas dalam memprediksi pemangkasan suku bunga yang cepat.
BACA JUGA:The Fed Kasih Sinyal Penurunan Suku Bunga di 2024, Kapan Mulai Dipangkas?
Sehingga harga obligasi turun di pasar Asia.
Powell pun menyatakan bahwa dia tidak memperkirakan para pengambil kebijakan akan secara dramatis mengubah perkiraan suku bunga pada tahun depan.
Menurut survei pada Desember 2023, berdasarkan perkiraan median, mayoritas anggota Fed berharap suku bunga acuan pinjaman akan mencapai 4,6 persen pada akhir tahun 2024.
“Semua kecuali beberapa peserta kami percaya bahwa akan tepat bagi kami untuk mulai melonggarkan kebijakan dengan memangkas suku bunga tahun ini,” terangnya.
BACA JUGA:The Fed Belum Mau Pangkas Suku Bunga, Simak Penjelasan Lengkap Mr Powell !