BACAKORAN.CO - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi secara tegas menolak membuka hubungan diplomatik dengan israel.
Hal ini disampaikan melalui pernyataan resmi pada Rabu (7/2/24).
Pernyataan itu sekaligus membantah komentar John Kirby, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby yang menyatakan bahwa pemerintahan AS Joe Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi, Selasa (6/2/24).
Dalam pernyataannya Arab Saudi kokoh menolak hubungan diplomatik dengan israel kecuali negara Palestina merdeka yang diakui berdasarkan perbatasan pada 1967 dengan Yerusalem Timur.
Disamping itu, Arab Saudi meminta agresi di Jalur Gaza dihentikan sepenuhnya oleh israel.
Walaupun beberapa negara Arab telah membuka hubungan diplomatik dengan israel dalam beberapa tahun terakhir.
Arab Saudi telah tetap tegas dalam pendiriannya, menolak untuk membuka hubungan diplomatik dengan israel tanpa terlebih dahulu mencapai kemerdekaan Palestina.
Latar Belakang Kebijakan Arab Saudi
Sejak berdirinya pada tahun 1932, Arab Saudi telah menjadi garda terdepan dalam menyuarakan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Kebijakan ini sejalan dengan pandangan rakyat Saudi yang memiliki sentimen kuat terhadap isu Palestina.
Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri Arab Saudi, menegaskan komitmen negaranya terhadap kemerdekaan Palestina dalam beberapa kesempatan, mengakui hak-hak rakyat Palestina untuk memiliki negara mereka sendiri.
BACA JUGA:Arab Saudi Izinkan Akad Nikah Digelar di Lingkungan Mekkah, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi!
Tegas Menolak Normalisasi Tanpa Solusi Palestina
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Arab telah membuka hubungan diplomatik dengan israel, menyusul kesepakatan normalisasi yang disebut 'Abraham Accords' pada tahun 2020.