BACAKORAN.CO - Banyak orang belum mengetahui cara penanganan darurat gigitan ular berbisa yang dapat mencegah kematian.
Menurut Heru Gundul, seorang pencinta alam yang sering melakukan survival di alam liar, pertolongan darurat bagi korban gigitan ular berbisa dapat dilakukan dengan mudah hanya menggunakan garam.
Langkah-langkah Penanganan Darurat
1. Mencari Air Panas dan Garam
Setelah digigit ular berbisa, segeralah mencari air panas dan mencampurnya dengan garam.
Jika bagian yang digigit dapat dicelupkan, celupkan saja pada air panas yang sudah dicampur garam.
BACA JUGA:Berlokasi di Cirebon, Ternyata Ada Lho 'Kampung Ular Kertasura', Berikut Fakta dan Pesona Uniknya!
2. Kompres Bagian yang Digigit
Jika bagian yang digigit tidak dapat dicelupkan ke dalam air panas dan garam, kompres bagian itu secara berulang-ulang.
3. Merobek Luka
Jika digigit di tempat yang lebar, luka harus dirajam dan dikompres dengan air panas.
Menurut Heru, ini penting karena jika bagian yang digigit tidak dibuka, saat dikompres, air garam hanya akan meresap ke lapisan pertama dan kedua saja.
4.Mengurangi Protein Bisa Ular
Air panas dan garam digunakan untuk mengurangi protein bisa ular. Air garam dapat mengurai bisa, dan garam juga dapat mengurai protein.
BACA JUGA:Terkenal Sebagai Hewan Pemberani! Begini Ternyata Alasan Kenapa Kucing Tidak Takut Dengan Ular Berbisa...
5. Gejala dan Masa Kritis
Menurut Heru, masa kritis digigit ular paling berbisa, seperti king kobra, hanya 4 jam, tetapi yang paling kritis adalah 1 jam awal.
Pada 1 jam awal, bisa king kobra akan menyerang berbagai saraf dan langsung menyerang ke jaringan pembuluh darah.
Gejala yang muncul antara lain sesak napas, jantung berdebar tidak beraturan, was-was, dan kesadaran menurun.
BACA JUGA:Pertolongan Pertama Saat Terkena Gigitan Ular Berbisa Serta Tindakan Penting Untuk Menghindari Risiko Fatal
Dengan memberikan pertolongan darurat menggunakan air panas dan garam, Heru yakin dapat menyelamatkan nyawa korban gigitan ular yang tidak mungkin dibawa ke rumah sakit jika jarak tempuh jauh.
Meskipun reaksi bisa tetap ada, dengan bengkak pada bagian yang digigit, penguraian bisanya berjalan, dan bisanya sudah tidak pada fase mematikan.
Teknik ini bukan teknik yang menyesatkan, tapi teknik darurat, yang sebenarnya berlaku untuk semua jenis bisa.