Pemerintah melarang penggunaan simbol-simbol Tionghoa dalam kehidupan sehari-hari.
Dan menginginkan integrasi budaya yang lebih seragam.
3. Reformasi
Setelah jatuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia mengalami periode reformasi politik dan sosial.
Pada masa ini, kebijakan terkait kebebasan berbudaya menjadi lebih longgar.
Perayaan Imlek mulai dipandang lebih positif dan mendapat dukungan lebih besar dari pemerintah.
4. Masyarakat Multikultural
Indonesia, dengan keberagaman etnis dan agama.
BACA JUGA:12 Februari 2024 Jadi Puncak Perayaan Imlek, Apa Saja Rangkaian Acaranya? Ini Info dari Kemenag
Menerima perayaan Imlek sebagai bagian dari keberagaman budaya negara.
Imlek dirayakan tidak hanya oleh komunitas Tionghoa tetapi juga oleh masyarakat Indonesia secara umum.
Dengan berbagai acara dan perayaan di berbagai daerah.
5. Festival dan Tradisi
BACA JUGA:Mengungkap Makna Ayam Kung Pao di Perayaan Imlek, Simbol dari Keberuntungan dan Kesejahteraan
Imlek di Indonesia kini dirayakan dengan berbagai cara, seperti pawai barongsai.