BACAKORAN.CO - Basuki Tjahaja Purnama, atau yang lebih dikenal dengan Ahok, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan Indonesia. Ahok, politikus PDIP, mengaku pernah mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Ahok khawatir Jokowi akan tertipu. “Saya khawatir Bapak tertipu, takut saya,” kata Ahok saat mengingat percakapannya dengan Jokowi.
Ahok berbicara dalam konteks siapa yang paling tepat melanjutkan program Jokowi ke depan. Dia khawatir, Prabowo tidak bisa melakukan itu.
BACA JUGA:Tom N Jerry? Ade Armando dan Ahok: Perseteruan yang Tak Berkesudahan
Ahok bahkan menyebut bisa saja Prabowo tidak akan mendengarkan Jokowi setelah terpilih menjadi presiden, sekalipun ada Gibran di sana sebagai wakil presiden.
“Kalau Pak Prabowo jadi presiden memangnya dia mau dengarin Pak Jokowi,” ujar Ahok.
Ahok kemudian mencontohkan perpolitikan di Filipina, di mana aliansi antara Presiden Ferdinand Bongbong Marcos Jr dengan dinasti Duterte saat ini di ambang perpecahan.
BACA JUGA:Ade Armando: Dari Pembela Ahok hingga Membongkar Luka Lama
Mantan presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kini mengancam akan menggulingkan Marcos Jr dari kursi presiden.
Ahok mencemaskan hal serupa akan terjadi di Indonesia.
Dia mengaku sudah mengingatkan Jokowi untuk mencegah pengkhianatan seperti itu terjadi di Indonesia setelah Pemilu 2024.
Mantan komisaris Pertamina itu juga mengaku selama ini mencintai dan mendukung Jokowi, dengan berbagai pekerjaan yang telah dilakukannya dalam dua periode terakhir.
BACA JUGA:Hotman Paris dan Ahok: Sindiran di Momen Imlek yang Menyita Perhatian
“Saya sebagai teman yang ingin pekerjaan Pak Jokowi berlanjut 10 tahun lagi dan itu hanya bisa dilanjutkan oleh Pak Ganjar,” ujar Ahok.