BACAKORAN.CO – Arus modal asing yang 'kabur' alias meninggalkan pasar keuangan Indonesia mencapai Rp2 triliun.
Bank Indonesia (BI) mencatat, angka itu didasarkan pada transaksi yang terjadi pada periode 26-29 Februari 2024 atau selama 4 hari.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp2 triliun.
“Ini terdiri dari penjualan bersih Rp0,82 triliun di pasar SBN, penjualan bersih Rp2,64 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih Rp1,46 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ujarnya dalam keterangan tertulis.
BACA JUGA:Wow! Pelajar Raih Triliunan Rupiah di Pasar Modal Indonesia,Generasi Muda Jadi Kekuatan Baru!
BACA JUGA:BI Catat Modal Asing “Kabur” dari RI Capai Rp3,2 T, Begini Rinciannya!
Selama periode yang sama hingga 29 Februari 2024, nonresiden melakukan penjualan bersih sebesar Rp4,93 triliun di pasar SBN, pembelian bersih sebesar Rp 20,02 triliun di pasar saham, dan pembelian bersih sebesar Rp 25,51 triliun di SRBI.
BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar.
Pada akhir 29 Februari 2024, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.710 per USD.
Sedangkan yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik menjadi 6,59 persen, sementara DXY menguat ke level 104,16, dan Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik menjadi 4,250 persen.
BACA JUGA:Pacu Literasi dan Inklusi Pasar Modal
BACA JUGA:Strategi Mengelola Keuangan di Usia 20-an, Capai Kestabilan Finansial di Masa Tua
Dikatakan Erwin, BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan .
“Guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tukasnya.