Dan ada juga yang menjadikan pelepah Kurma sebagai atap rumah, dan juga dijadikan tikar.
Bisa dibuktikan di sebuah kuburan Mesir Kuno terdapat mumi yang ditutupi oleh tikar yang terbuat dari pelepah Kurma.
Dan ditemukan pula pohon Kurma utuh di kuburan kuno daerah Shakra yang sudah ada sejak 3200 masehi.
Lalu kenapa alasannya buah Kurma selalu menjadi identik dengan bulan puasa?
BACA JUGA:11 Rekomendasi Kurma Aman dan Tidak Terafiliasi dengan Israel, Yuk Stok untuk Berbuka Puasa!
Mengkonsumsi buah Kurma saat berbuka puasa hanyalah sebuah tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh umat muslim.
Dilansir bacakoran.co dari laman GNFI, Minggu (10/03) Kurma dikomsumsi saat bulan puasa tidak ada makna khusus, hal ini dikarenakan budaya umat muslim.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (Kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (Kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air”.
Anjuran dari Nabi ini memberikan pelajaran kepada umat muslim untuk menyegerakan berbuka puasa.
Kurma identik dengan bulan puasa karena kurma memiliki rasa yang manis dapat cepat meresap dan diterima oleh liver.
Dan liver dapat memperoses dan mengirimkan zat yang dihasilkan ke seluruh anggota tubuh dan juga otak.
Kurma adalah makanan yang tinggi akan serat dan nutrisi yang bisa memberikan energi yang cukup bagi tubuh karena telah berpuasa seharian penuh.
Dan buah Kurma memiliki kandungan gula alami yang bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
BACA JUGA:10 Manfaat Buah Kurma Bagi Kesehatan, Salah Satunya Untuk Diet? Simak Di Sini Gais!
Buah Kurma memiliki makna religius yang kuat dalam budaya muslim.