Walaupun konservatisme adalah suatu pemikiran politik, sejak awal, ia memiliki banyak alur yang kemudian dapat diberi label konservatif.
Baru di masa Penalaran, dan khususnya reaksi terhadap peristiwa-peristiwa di sekitar Revolusi Perancis pada 1789.
konservatisme mulai muncul sebagai suatu sikap atau alur pemikiran yang memiliki ciri khasnya.
Di awal abad kesembilan belas, kaum konservatif secara luas menentang perubahan sosial.
BACA JUGA:7 Macam Ideologi Dunia dan Pengertiannya, Menarik Untuk di Pelajari!
Dan berupaya menekan upaya liberal untuk memperluas hak dan kebebasan suatu individu.
Perihal ini sebagian besar merupakan respons terhadap apa yang di lihat oleh kaum konservatif sebagai kegagalan Revolusi Perancis itu sendiri.
Tetapi, pada kedua abad ini, setelah kegagalan Revolusi Liberal tahun 1848.
kaum konservatif mulai memiliki pandangan yang lebih moderat untuk beberapa aspek perubahan sosial.
BACA JUGA:Asal Usul Nama Bengkulu Berasal dari Kata Bangkai? Yuk Simak Historis Sejarahnya!
Hal ini mencakup semua, seperti perluasan hak pilih atau jaringan pengaman sosial.
2. Fasisme
Pertama, fasisme memiliki gagasan atau doktrin mengenai mitos ras unggul.
Menurut fasisme secara rasional manusia itu tidak sama ada ras superior dan ras inferior.
Ras superior inilah yang telah ditentukan secara alamiah akan menjadi penguasa atas ras inferior.