BACAKORAN.CO - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memang luar biasa. Mereka menunjukkan konsistemnsinya sebagai ganda putra yang layak disegani di dunia.
Ini menyusul kesuksesan mereka menembus final di dua edisi turnamen legendaris, All England, secara berturut-turut.
Selain tahun ini mereka lolos ke final, tahun lalu mereka juga menembus final. Tahun lalu mereka menjadi juara usai kalahkan pasangan The Daddies, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di partai puncak.
Tahun ini, kepastian tiket final direngkuh usai mengalahkan wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 21-18, 21-18. Di final, mereka menantang wakil Malaysia Aaron Chia/Wooi Soh Yik.
"Kami tidak menyangka bisa mengejar ketertinggalan dan membalikkan keadaan di gim kedua. Tapi kami saling support, saling menunjukkan daya juang yang besar bahwa selagi belum selesai tidak boleh dulu menyerang," jelas Fajar.
"Kuncinya ada di servis, kombinasi servis yang kami gunakan saat tertinggal itu menjadi senjata efektif untuk meraih poin demi poin. Servis pendek, servis panjang dan servis drivenya kami yakinkan lagi," lanjutnya.
Fajar mengatakan, daalm perjuangan menuju final sampat menemui kesulitan. Di games kedua, lawan bermain sangat baik di awal-awal, pertahanan mereka luar biasa.
Mereka juga beberapa kali menyulitkan Fajar/Rian dengan serangan baliknya. Namun semua bisa dilalui dengan bermain enjoy.
Fajar/Rian berpeluang juara lagi di All England Open -pbsi-
"Walau sudah masuk final, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, mengurangi kesalahan-kesalahan sendiri," ujarnya.
"Peluang di final 50:50. Kami pernah menang lawan mereka, pernah kalah juga. Lawan bermain sangat baik di turnamen kali ini, semoga besok kami bisa mengungguli mereka," jelasnya.
BACA JUGA: Sejarah! Ginting Untuk Kali Pertama Tembus Final All England, Ini Permintaan Ginting di Final
Bagi Fajar/Rian, lolos hingga final merupakan prestasi yang luar biasa. Sebab, ini akan menjadi jalur mereka untuk mengulang sukses karena mereka berstatus juara bertahan di sektor ini di All England Open 2024.
Hanya, untuk peluang mempertahankan status juara di ajang ini butuh perjuangan ekstra. Ini karena wakil Malaysia tersebut bukan lawan mudah.