Terhadap film-film horor Indonesia yang dinilai terlalu mengandalkan unsur agama untuk menimbulkan ketakutan.
Dia menegaskan penggunaan kata 'kiblat' yang identik dengan ibadah agama Islam merupakan tindakan yang merendahkan dan seharusnya tidak dijadikan sebagai bahan untuk film horor.
BACA JUGA:Warga Sumringah! Pj Bupati Apriyadi Bagikan Sembako, Kebut Pembangunan Desa
Cuitan tersebut kemudian mendapat banyak tanggapan setuju dari warganet yang merasa bahwa film-film dengan tema serupa sudah terlalu banyak di Indonesia.
Beberapa netizen mengungkapkan mereka memilih untuk memboikot film-film dengan dasar horor religi.
Termasuk "Kiblat", dengan alasan bahwa film-film semacam itu hanya membuat ketegangan dan takut dalam beribadah, bukan memperkuat iman.
Reaksi keras juga datang dari netizen yang menyarankan untuk menghentikan produksi film semacam itu.
BACA JUGA:Perut Kenyang, Kantong Aman! 7 Promo GoFood Gojek Hari ini, Potongan Rp60 Ribu, Yuk Gunakan Sekarang
Jika tidak ada ide yang lebih kreatif, daripada terus-menerus menghasilkan konten yang memicu perdebatan dan ketegangan di masyarakat.
Netizen berharap agar film "Kiblat" tidak akan laku di pasaran sebagai bentuk protes terhadap penggunaan unsur agama dalam industri perfilman Indonesia.
Kontroversi yang muncul dari poster film "Kiblat" ini menunjukkan sensitivitas masyarakat terhadap penggunaan simbol-simbol agama dalam konten hiburan.
Terutama genre horor yang cenderung mengundang ketegangan dan kontroversi.
Hal ini juga memicu diskusi yang lebih luas tentang batasan-batasan kreativitas dalam pembuatan film.
BACA JUGA:Akhirnya Anggi Pratama Buka Suara, Begini Isi Pesan Soal Meninggalnya Sang Istri Stevie Agnecya!