BACAKORAN.CO - Kemenangan 3-0 Timnas Indonesia atas Vietnam di Stadion My Dinh Hanoi layak dirayakan. Ini adalah kemenangan bersejarah karena tim yang ditaklukkan adalah yang selama ini memberikan mimpi buruk kepada Timnas Indonesia di semua ajang.
Bahkan saking buruknya, Vietnam membuat Timnas Indonesia tidak pernah menang saat main di Hanoi. Mimpi buruk itu terjaga rapih selama 20 tahun terakhir.
Namun, berkat kemenangan 3-0 selasa malam (26/3), semua mimpi buruk itu disudahi. Gol Jay Idzes (9'), Ragnar Oratmangoen (23'), dan Ramadhan Sananta (90+8') menjadi catatan tersendiri bagi Timnas Indonesia.
Tiga gol dari anak Bangsa itu membuat rekor 20 tahun tanpa kemenangan di Hanoi rontok. Bonusnya, kemenangan ini semakin memuluskan langkah Indonesia melaju ke babak selanjutnya Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Tambahan tiga angka itu membuat posisi Timnas Indonesia di posisi runner up Grup F semakin kokoh. Kini Timnas Indonesia koleksi 7 angka dari 4 pertandingan yang telah dijalani.
Kemudian kekalahan ini bagi Vietnam nyaris mengubur mimpi mereka ke babak berikutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Vietnam usai kekalahan ini tetap di posisi ketiga dengan 3 angka.
Untuk memastikan diri ke babak berikutnya, Timnas Indonesia harus memastikan di dua laga sisa. Juni mendatang, Timnas Indonesia akan hadapi Filipina dan Irak di Indonesia.
Capaian spektakuler ini mengundang pujian dari Ketum PSSI Erick Thohir. Dia mengapresiasi mental tanding para pemain yang pantang menyerah untuk meruntuhkan rekor tak pernah menang di Hanoi di 20 tahun terakhir.
"Alhamdulillah kita berhasil meraih tiga poin di kandang Vietnam. Mental dan ketenangan para pemain tentu patut mendapatkan apresiasi," ujar Erick Selasa (26/3).
Kata Erick, kemenangan ini sangat berarti. Bukan sekadar bicara tentang tiga poin semata.
Erick menilai hal ini merupakan kemenangan bersejarah lantaran timnas Indonesia sudah hampir 20 tahun tidak mampu meraih poin penuh saat bertandang ke Vietnam.
Ketum PSSI Erick Thohir.-pssi-
"Terakhir kita menang di Vietnam itu saat Piala AFF yang namanya masih Piala Tiger pada 2004. Ini menjadi bukti perubahan baik dari sisi kualitas dan mental bertanding yang mengalami peningkatan signfikan," tegasnya.