BACAKORAN.CO - Tanaman bidara atau yang dikenal juga dengan nama sidr, memiliki tempat yang istimewa dalam Islam.
Menurut sumber-sumber Islam, tanaman ini disebutkan baik dalam Al-Quran maupun Hadis.
Dalam Al-Quran, pohon bidara disebutkan dalam konteks kebun-kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit dan sedikit pohon sidr (QS. Saba' [34]: 16).
Pohon ini juga disebutkan dalam konteks surga, di mana disebutkan bahwa di surga terdapat pohon bidara yang tidak berduri (QS. Al-Waqi'ah [56]: 28).
Dari Hadis, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya pohon bidara dengan mengatakan bahwa barangsiapa yang menebang pohon bidara, maka Allah akan membenamkan kepalanya dalam api neraka (HR. Abu Dawud).
BACA JUGA:6 Manfaat Daun Bidara untuk Kesehatan yang Wajib Kamu Ketahui! Begini Cara Penggunaannya..
Ini menunjukkan betapa pentingnya pohon ini sehingga dilarang keras untuk menebangnya tanpa alasan yang sah.
Selain itu, daun bidara digunakan dalam beberapa praktik Islam.
Seperti untuk memandikan jenazah, sebagai bagian dari proses bersuci setelah haid, untuk mandi orang yang baru masuk Islam (mualaf), dan juga digunakan dalam ruqyah untuk mengatasi gangguan jin dan sihir.
1. Mendapatkan Nama dalam Al-Quran dan Hadis
Tanaman bidara memiliki kehormatan khusus karena disebutkan dalam Al-Quran.
Dalam Surah Maryam ayat 25-26, Al-Quran menggambarkan Maryam (Maria) di bawah pohon bidara ketika melahirkan Nabi Isa (Jesus).
BACA JUGA:6 Keajaiban Daun Bidara untuk Kecantikan Alami Salah Satunya Bikin Awet Muda Lho, Kuy Cobain!
BACA JUGA:7 Tanaman Jadi Pembawa Rezeki dan Keberuntungan, Crassula ovata hingga Tanaman Janda Bolong, Yuk Cek