BACAKORAN.CO - Timnas Indonesia U-23 kehilangan Rafael Struick saat melawan Uzbekistan di babak semifinal Piala Asia U-23. Struick harus diparkir karena jalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Struick terakhir mendapatkan kartu kuning saat Indonesia melawan Korea Selatan. Dia mendapat kartu kuning dari Wasit Shaun Evans di menit ke-20.
"Ya, menurut saya, jujur itu agak bodoh, tapi itu sudah terjadi. Sekarang kita harus move on," jelas Struick.
"Saya akan mendukung tim dari tribun dan semoga kita bisa menang. Kemudian saya bisa main di final," terang Struick.
Struick di ajang ini baru mencetak gol di laga keempat Timnas Indonesia. Sekali cetak gol langsung dua di satu pertandingan.
Meski miskin gol, Struick selalu menjadi andalan Shin Tae Yong di Timnas Indonesia U-23. Dia mengalahkan dua bomber lainnya, Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka.
Witan bisa jadi alternatif saat Struick absen melawan Uzbekistan-pssi-
Struick punya kelebihan daya jelajah. Dia terus bergerak dan berlari mencari peluang. Dia juga tak jarang ikut menutup serangan lawan dengan bermain agak ke bawah.
Dia juga kerap membuka ruang untuk penyerang Indonesia lainnya. Pergerakannya kadang memudahkan Marselino Ferdinan ataupun Witan Sulaeman mengirim ancaman ke gawang lawan.
Keberadaannya di lapangan membuat pemain bertahan lawan kerap kebingungan menjaga penyerang Indonesia. Apalagi, Struick juga memiliki penguasaan bola dengan baik.
Struick meski gak main lawan Uzbekistan, dia tetapmikut latihan. Katanya, dalam persiapan melawan Uzbekistan, tim berlatih dengan santai tapi serius.
"Kami melakukan beberapa recovery dan kemudian beberapa pattern untuk terbiasa bermain lawan Uzbekistan. Dan kemudian 10 menit free, beberapa shooting dan rondo," ujarnya.
Muhamad Ferarri saat menangkan duel atas ketika Indonesia hadapi Yordania U-23 di Piala Asia U-23.-pssi-