BACA JUGA:Catat! Ukuran Kitchen Set yang Ideal Agar Tetap Nyaman dan Efisien saat Beraktivitas di Dapur
Karpet juga mudah rusak oleh panas dan dapat mengeluarkan gas beracun jika terbakar.
Kayu keras: Tidak cocok untuk area dengan kelembapan tinggi, tetapi bisa digunakan di dapur jika tumpahan segera dibersihkan.
Kayu keras rekayasa lebih stabil terhadap kelembapan. Kayu keras bisa rusak oleh panas, tetapi bekas terbakar ringan bisa diampelas ulang.
Perawatan dan Pembersihan
BACA JUGA:Begini Cara Mengaci Lantai yang Tepat agar Tak Mudah Retak, Tahan Hujan dan Panas!
Karpet: Membersihkan karpet cukup dengan menyedot debu, tetapi noda bisa sulit dihilangkan dan karpet dapat menjebak debu dan bakteri.
Kayu keras: Lebih mudah dibersihkan dengan menyapu atau menyedot debu dan mengepel secara berkala. Kayu keras tidak memerangkap debu dan alergen seperti karpet.
Daya Tahan dan Pemeliharaan
Karpet: Perawatan rutin termasuk menyedot debu dan menghilangkan noda segera, tetapi jarang bertahan lebih dari satu dekade.
BACA JUGA:Atasi Backlog Perumahan Tinggi, Menteri Erick Minta BTN Buat Terobosan dengan Lakukan Ini!
BACA JUGA:7 Pilihan Bahan Gorden yang Cocok untuk Jendela Rumah, Kenali Efek yang Dihasilkan!
Kayu keras: Jika dirawat dengan baik, bisa bertahan selama beberapa dekade dan dapat diampelas ulang beberapa kali untuk perawatan.
Instalasi/Pemasangan
Karpet: Instalasi dilakukan dengan memasang alas dasar, kemudian karpet direntangkan dan dipasang dengan alat khusus. Ini jarang dilakukan oleh DIYer.