Strategi pabrikan ponsel untuk merambah pasar IoT telah lebih dulu dijalankan oleh Xiaomi.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Infinix Spek Gahar Hanya Rp1 Jutaan, Yakin Ga Mau Beli?
BACA JUGA:6 HP Infinix Paling Juara Turun Harga, Ada Seri Apa Aja? Kuy Kepoin Jangan Sampai Terlewat!
Tampaknya, Infinix mengikuti langkah pabrikan senior tersebut untuk menarik pasar Indonesia. Meski merek Infinix belum sebesar Xiaomi, posisinya di pasar ponsel Indonesia mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Laporan Q1 2024 dari IDC menunjukkan bahwa Transsion, induk perusahaan Infinix, telah mengalahkan Xiaomi dengan menduduki posisi ketiga sebagai pabrikan ponsel terbesar di Indonesia.
Tidak menutup kemungkinan bahwa kesuksesan Infinix di pasar ponsel akan terulang di sektor IoT, termasuk TV, jika Xiaomi lengah dalam menghadapi persaingan.
Sebagai pemain yang lebih dulu mengembangkan IoT, Xiaomi mengalami perkembangan pendapatan dan margin laba kotor sepanjang 2023.
Dalam laporan pendapatan yang diungkap Maret lalu, jumlah perangkat IoT yang terhubung pada platform AIoT mencapai rekor tertinggi dan mendapat pengakuan di pasar luar negeri.
Pada 2023, pendapatan dari produk IoT dan gaya hidup Xiaomi mencapai RMB80,1 miliar dengan margin laba kotor mencapai 16,3 persen, mencatat rekor tertinggi.
Per 31 Desember 2023, jumlah perangkat IoT yang terhubung (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) pada platform AIoT Xiaomi mencapai 739,7 juta, naik 25,5 persen yoy.
Jumlah pengguna yang memiliki lima perangkat atau lebih yang terhubung ke platform AIoT (tidak termasuk smartphone, tablet, dan laptop) mencapai 14,5 juta, meningkat sebesar 25,3 persen yoy.
BACA JUGA:Finally Rilis! Infinix GT 20 Pro Bikin Heboh Dunia Game, Harganya Bikin Ngiler
Pengguna aktif bulanan Aplikasi Mi Home Grup tumbuh menjadi 85,8 juta pada Desember 2023.