BACACAKORAN.CO – Situasi kamp pengungsian Rafah, Gaza Selatan, Palestina mencekam.
Serangan udara Israel yang membabi buta membuat suasana menjadi horor.
Terbakar hebatnya kamp pengungsian Rafah menimbulkan puluhan korban jiwa pengungsi, termasuk
anak-anak dan perempuan.
Mereka tewas mengenaskan setelah terbakar hidup-hidup dan sebagian lainnya kondisi tubuh robek.
BACA JUGA:Spanyol, Norwegia dan Irlandia Akui Palestina Sebagai Sebuah Negara, Israel Langsung Tarik Dubesnya
BACA JUGA:9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB, Ada Tetangga Indonesia!
Aksi brutal yang dilancarkan Israel ini pun mendapat kecaman keras dunia.
Netizen langsung merespon, tagar ALL EYES ON RAFAH jadi trending topik di media sosial (medsos) X--dulunya twitter.
Pasca serangan tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berkilah jika hal itu merupakan kesalahan tragis.
Bahkan, Netanyahu ngeles dengan mengaku jika pihaknya telah berusaha sebaik mungkin untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat.
Sayangnya, kata Netanyahu, kesalahan tragis itu terjadi.
“Kami sedang menyelidiki kasus ini," ucap Netanyahu dalam pidatonya di Knesset Israel dilansir hari ini, 28/5/2024).
Menurut media pemerintah di Gaza, serangan brutal Israel itu setidaknya mengakibatkan 45 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka.