BACAKORAN.CO - Ketika musim haji tiba, umat muslim bersiap untuk merayakan hari raya Idul Adha. Tahun ini, perayaan Idul Adha juga dinantikan oleh semua umat Islam.
Penentuan perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 H akan ditetapkan Pemerintah. Sebelum memutuskan, Pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag) mengeglar sidang isbat.
Sidang ini untuk menentukan awal Dzulhijjah 1445 Hijriyah. Rencananya, sidang tersebut akan berlangsung pada 7 Juni 2024.
Sebelum menggelar sidang isbat, Kemenag akan melakukan pemantauan hilal. Aktivitas tersebut akan dilakukan pada 6 Juni 2024 masehi atau bertepatan dengan 29 Dzulhijjah 1445 H.
Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib, pemantauan hilal akan dilakukan di 114 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Persiapan sidang isbat Kemenag-kemenag-
"Pelaksanaan tersebut akan dilakukan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan Ormas Islam, serta instansi lain setempat," terang Adib di Jakarta.
Lanjut Adib, hasil pemantauan hilal akan dibawa dalam sidang isbat untuk dibahas. Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta, dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Hadir juga nanti dalam sidang isbat adalah Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). Lalu Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Tim Hisab Rukyat, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.
"Sidang isbat bagian dari sinergi antara Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi dalam mengambil keputusan. Hasilnya diharapkan bisa dilaksanakan bersama," terang Adib.
Pemerintah saat jelaskan letak sebaran lokasi rukyat saat jelang Idul Fitri lalu-kemenag-
Adib menjelaskan, saat hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7˚ 15.82 ̍ (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai dengan 10˚ 41.09 ̍ (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit).
Kemudian sudut elongasi 11˚ 34.83 ̍ (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) hingga 13˚ 14.47 ̍(tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit).