BACAKORAN.CO – Petinju Muhammad Ali tetap akan dikenang sebagai petinju terbaik sepanjang masa. Keberhasilan petinju asal Amerika Serikat meraih gelar tinju kelas berat membuatnya menjadi petinju hebat sepanjang masa.
Semua yang berbau Muhammad Ali kini menjadi memorabilia yang sangat berharga. Termasuk salah satu rumah masa kecilnya yang terletak di Kawasan Louisville, Kentucky Amerika Serikat. Rumah mungil berwarna pink itu akan dilelang dan kemudian akan dijadikan museum.
Sebelum masuk Islam, Ali memiliki nama Cassius Clay ini menghabiskan masa kecilnya di rumah pink yang hanya memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Hingga kini rumah tersebut masih terawatt dengan baik dan tidak berubah hingga sekarang.
Dekat rumah pink tersebut ada dua rumah kecil juga yang difungsikan sebagai toko tempat penjualan dan satunya sering disewakan bagi yang ingin menginap disana. Mau tahu harga lelang yang ditawarkan untuk membeli rumah pink milik Muhammad Ali itu?
BACA JUGA:Ups… Juergen Klopp Belum Move On dari Liverpool Lho!
BACA JUGA:Ingin bentuk Tubuh Seperti Ronaldo, Yuk Intip Gaya Hidup dan Pola Makannya
Harganya lumayan sangat mahal berkisar 1,1 Juta Poundsterling atau sekitar Rp20,9 Miliar. Namun bagi yang berhasil mendapatkan rumah tersebut lewat lelang nanti harus merelakan rumah tersebut sebagai museum.
George Bochetto yang sekarang jadi pemilik rumah pink Muhammad Ali itu mengatakan rumah masa kecil Muhammad Ali akan menjadi sejarah. Disanalah dia mengawali kehidupan masa kecil sebelum menjadi legenda tinju di dunia.
George Bochetto yang juga pernah menjadi Komisi tinju Pennsylvania mengatakan rumah Muhammad Ali telah menjadi sejarah Amerika Serikat dan penuh dengan kenangan bagi masa depan tinju Amerika Serikat dan dunia.
“Rumah pink Muhammad Ali merupakan bagian dari sejarah tinju Amerika Serikat. Memang butuh perawatan dan pelestarian yang cukup banyak dari semua kalangan. Museum ini dibuka sebentar setelah Muhammad Ali meninggal pada tahun 2016 lalu,” ucap George Bochetto.
George Bochetto sempat merestorasi beberapa bagian rumah Muhammad Ali agar terlihat lebih asri dan nyaman. Rumah pink tersebut dihiasi berbagai foto-foto Muhammad Ali saat masih kecil hingga menjadi juara tinju kelas berat.
“Jika kamu masuk ke rumah itu, kamu seperti hidup pada tahun 1955. Dan kamu akan merasakan menjadi orang menengah ke bawah sama seperti keluarga Muhammad Ali yang tinggal di rumah itu,” tambah George Bochetto.
Ali tinggal di rumah pink yang sederhana hingga tahun 1960. Setelah itu dia masuk training center bersama para petinju Amerika Serikat untuk mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade Roma pada tahun 1960.
Museum rumah Muhammad Ali sekarang mengalami masalah keuangan yang sulit dan terpaksa ditutup dua tahun setelah dibuka untuk umum. Ada beberapa investor yang menginginkan rumah tersebut dipindahkan ke berbagai tempat seperti ke Las Vegas, Philadelphia, dan Arab Saudi.
BACA JUGA:Yuk, Kita Kepoin 10 Pemain Terseksi Piala Eropa, Mungkin Ada Idolamu!