BACAKORAN.CO - Kabar tentang tagging kontroversial di Google Maps untuk Sukolilo, Pati, Jawa Tengah telah menciptakan gelombang reaksi dari berbagai pihak, termasuk Polda Jawa Tengah sendiri.
Irjen Paul Ahmad Luthfi, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, memobilisasi tim untuk membersihkan label negatif yang melekat pada Sukolilo.
Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan reputasi daerah tersebut di platform digital.
Namun, langkah Polda Jateng ini tidak serta merta mendapat dukungan penuh dari warga net.
BACA JUGA:Edan! Gegara ini Driver Ojol 'Ngamuk' Tendang Motor Wanita hingga Kaca Jendela Pecah...
Sebaliknya, respons dari masyarakat digital justru berbalik arah dengan munculnya gerakan Polda Jateng vs everyone di media sosial.
Banyak warganet yang mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap fokus Polda yang dinilai terlalu berlebihan terhadap tagging di Google Maps.
Tanpa memprioritaskan penanganan dugaan kejahatan.
Seperti peredaran motor bodong dan bandit di Sukolilo.
Irjen Ahmad Luthfi sebelumnya menegaskan komitmennya untuk mengembalikan citra Sukolilo dengan menghilangkan label-label negatif.
Termasuk istilah Kampung Bandit yang menempel pada daerah tersebut.
Namun, upaya ini dianggap masih belum memadai mengingat tag-tag negatif seperti penadah curian dan penadah kendaraan rental masih terlihat di Google Maps per 23 Juni 2024.
Perdebatan ini semakin memanas dengan adanya temuan bahwa bahkan label Kampung Israel juga muncul di Google Maps Sukolilo.
BACA JUGA:Bruno Mars Tampil di Tel Aviv Israel, Indonesia Siap Boikot Konsernya pada 13 September!