BACAKORAN.CO Hai, Sahabat Muslim! Siapa yang tak pernah merasakan getirnya diingatkan untuk berhenti bersuudzon?
Kita semua pernah mengalami momen di mana pikiran negatif melintas begitu saja, seolah diundang tanpa ampun.
Namun, apa jadinya jika kita bisa mengubah sudut pandang itu? Mengikuti jejak Ustaz Hanan Attaki.
Mari kita menjelajahi cara-cara sederhana namun efektif untuk berbaik sangka kepada sesama, pasangan, bahkan diri sendiri.
BACA JUGA:Arwah Pulang ke Rumah Setiap Malam Jumat, Beneran atau Cuma Cerita? Ini Kata Buya Yahya!
Kita akan membahas betapa pentingnya menunggu sejenak sebelum menyimpulkan.
Seperti menunggu makanan panas menjadi lebih hangat untuk disantap.
Begitu juga dengan ucapan dan tindakan, menunggu agar tidak terbakar oleh kesalahan penafsiran.
Bersama-sama, mari kita belajar bagaimana menghidupkan sikap berbaik sangka sebagai landasan kehidupan sosial yang lebih harmonis dan penuh berkah.
BACA JUGA:Stop Jangan Mau Digodain Setan! Ini Pesan Ustaz Adi Hidayat Mengenai Polemik Nasab Baalawi..
Apa itu Berbaik Sangka?
Berbaik sangka, dalam konteks Islam, adalah sikap untuk mengasumsikan yang baik dari orang lain dalam segala hal, sampai ada bukti yang mengindikasikan sebaliknya.
Hal ini diajarkan sebagai prinsip dalam agama Islam untuk menjaga hubungan yang harmonis dan mendorong sikap saling percaya di antara sesama.