BACAKORAN.CO - Pelatih Indonesia U-19 Indra Sjafri sudah melakukan eksperimen di penyisihan grup. Gonta-ganti pemain dilakukan untuk menemukan komposisi terbaik di tiga laga tersebut.
Di dua pertandingan awal, Indonesia menggunakan satu striker dengan Arkhan Kaka sebagai tumpuan mesin gol. Namun di laga itu, Arkhan Kaka justru mandul.
Dia tidak bisa mengakhiri masa paceklik golnya saat menjadi starter. Padahal kala itu dia ditopang para pelayan yang suka memberikan umpan memanjakan.
Kemudian di pertandingan ketiga, dia justru mampu mencetak gol. Ini setelah dia diberikan umpan matang oleh Jens Raven di depan gawang lawan.
Di laga ketiga, Arkhan Kaka masuk dari bangku cadangan. Masuknya Arkhan Kaka membuat Indra Sjafri mengubah skema pemainan.
Pelatih Indra Sjafri akan turunkan komposisi terbaik lawan Malaysia-pssi-
Di awal Indra mengandalkan permainan dengan skema 3-5-2 dengan mengandalkan Jens Raven dan Muhammad Ragil sebagai penyerang.
Dengan masuknya Arkhan Kaka, maka pola permainan kembali ke setelan awal, 3-4-2-1.
Posisi Jens Raven yang awalnya menjadi striker bersama Ragil, digeser ke samping untuk membantu penyerangan dari sayap.
Modifikasi skema permainan ini manjur untuk menaikkan kreatifitas permainan Timnas Indonesia U-19.
Ini karena keberadaan banyak penyerang berbahaya di depan, membuat lini tengah leluasa melakukan gempuran dari second line. Buktinya, peluang-peluang matang bahkan gol juga tercipta dari sektor ini.
Salah satunya dari Muhammad Kafiatur. Kerja samanya dengan Welber Jardim di tengah mampu mengoyak pertahanan Timor Leste yang tampil total di laga ketiga penyisihan Grup A.
Pemain Malaysia saat melawan Thailand-pssi-