BACAKORAN.CO - Indonesia memastikan diri menmbus empat besar Asia. Kepastian ini didapat usai mereka menutup persaingan di Kejuaraan Asia U-20 dengan menjadi peringkat keempat.
Indonesia menjadi peringkat keempat Asia usai kalah dari Jepang di laga terakhir. Dalam laga perebutan peringkat ketiga di Jawa Pos Arena itu, Indonesia kalah 1-3 (25-23, 27-25, 18-25, 20-25) selasa malam (30/7).
Indonesia di pertandingan ini memulai laga dengan baik. Mereka tampil gas pol yang akhirnya mampu menutup persaingan di set pertama dengan skor 25-23.
Jepang merespons situasi ini di set kedua. Indonesia sempat leading di saat skor menunjukkan 8-5. Namun Jepang langsung bangkit dan mengejar ketertinggalan sehingga mampu memaksakan skor sama di poin 13-13.
BACA JUGA:Mantap! Tahun Depan Timnas Voli U-20 Tampil di Kejuaraan Dunia U-21
Setelah bertarung hingga 31 menit, di set kedua ini mampu diaman Jepang. Tim asal Negrri Matahari Terbit itu memenangi set kedua dengan skor 27-25.
Pertarungan Indonesia saat melawan Jepang-pbvsi-
Jepang merasa di atas angin usai memenangi set kedua. Mereka kemudian melesat dan menguasai keadaan. Hingga akhirnya menutup set ketiga dengan skor 18-25.
Hegemoni Jepang terus berlanjut. Di set keempat, Jepang mampu menutup perlawanan Indonesia dengan kedudukan 25-20.
Usai pertandingan, Asisten pelatih Timnas Voli Indonesia Joni Sugiyatno mengaku, belum puas dengan raihan peringkat keempat dalam gelaran kejuaraan dua tahunan itu.
BACA JUGA:Yuk Sikat India! Timnas Bola Voli Indonesia Tatap Semifinal Kejuaraan Voli Asia U-20
Namun, di saat yang sama, masih ada yang bisa diabnggakan dair perjuangan Indonesia di kejuaraan asia ini. Indonesia telah mewujudkan target lolos Kejuaraan Dunia U-21 tahun depan.
"Ya tidak puas. Tapi yang penting target kita sudah tercapai. Kami sudah berusaha maksimal, tapi yang terpenting kami sudah berusaha maksimal," tukasnya.
Selain itu, kata Joni, secara statistik juga meningkat karena bisa menang satu set saat melawan Jepang.
"Kemarin (perempatfinal) kami juga sempat kaget waktu ada perubahan strategi dasar, dari bola tinggi ke bola cepat. Sekarang dua-duanya kami analisa," ujarnya.