Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) juga telah mengumumkan kematian Haniyeh.
BACA JUGA:Kian Beringas! Hamas Setujui Gencatan Senjata, Rudal Israel Boombardil Rafah, Kok Bisa?
BACA JUGA:Iran Bombardir Israel, Hamas Tegaskan Dukungan, Singgung Soal Ini dalam Pernyataannya!
Pihak IRGC mengatakan kediaman Haniyeh di Teheran "diserang", dan ia terbunuh bersama seorang pengawalnya.
"Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran. Akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya tewas," bunyi pernyataan IRGC.
Ismail Haniyeh menjabat sebagai kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal.
Haniyeh makin dikenal luas setelah menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.
BACA JUGA:Sadarkah Israel, Mereka Tidak Akan Dapat Membasmi Hamas?
BACA JUGA:Siapakah Saleh al-Arouri; Pemimpin Perlawanan Hamas yang Syahid dibunuh oleh 'Israel'?
Hidup di pengasingan, Haniyeh sering berpindah antara Turki dan Qatar.
Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.
Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh tak luput dari sasaran serangan.
Bahkan, pada April lalu, keluarga Haniyeh, terdiri dari tiga anak dan empat cucu tewas dibunuh Israel.