BACAKORAN.CO – Betapa bahagia dan emosionalnya Novak Djokovic (37). Petenis asal Serbia akhirnya bisa meraih emas Olimpiade Paris 2024. Djokovic harus menunggu selama 20 tahun atau lima kali Olimpiade mulai dari Beijing, London, Rio, dan Tokyo hingga Paris baru bisa meraih emas.
Di babak final tunggal putra tenis, Djokovic berhasil mengalahkan petenis muda asal Spanyol, Carlos Alcaraz dengan pertarungan super ketat dua kali tie break dengan skor 7-6 dan 7-6 di Roland Garros.
Torehan emas tersebut membuatnya menjadi petenis kelima yang berhak menyandang sebagai Golden Slam.
Golden Slam sendiri sangat sulit untuk diraih oleh petenis professional. Dia harus meraih juara di ajang 4 grand slam berbeda mulai dari Australia Terbuka (keras), Prancis Terbuka (tanah liat), Wimbledon (rumput), dan AS Terbuka (keras) dan ditambah satu lagi emas Olimpiade.
BACA JUGA:Wow Mega Transfer Liverpool, Bidik Dua Bintang Timnas Inggris
BACA JUGA:Atletico Tak Mau Kalah dengan Arsenal dan PSG Rebut Striker Manchester City
Barua da 5 petenis dunia termasuk Djokovic yang berhak menyandang sebagai Golden Slam. Mereka adalah Steffi Graff dari Jerman, Andre Aggasi dari Ameriak Serikat, Serena Williams dari Amerika Serikat, Rafael Nadal dari Spanyol, dan terakhir Novak Djokovic dari Serbia.
Djokovic juga berhak atas predikat petenis terbaik di jagat ini dengan menyandang Greatest Of All Time (GOAT). Itu karena dialah satu-satunya petenis putra peraih grand slam terbanyak total 24 gelar juara.
Usai memastikan emas, Djokovic menangis terharu baru bisa mendapatkan emas olimpiade untuk negaranya Serbia. Begitu sangat emosionalnya atas torehan tersebut mengingat usianya sudah mencapai 37 tahun dan sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
Sebelumnya memang banyak yang memprediksi Carlos Alcaraz yang bakal meraih medali emas. Itu karena petenis berusia 21 tahun itu baru saja juara Prancis Terbuka tahun ini di tempat yang sama. Namun kondisi tersebut tak terjadi, justru Djokovic bermain sangat disiplin.
Djokovic mampu mengalahkan Alcaraz secara straight set dalam tempo 2 jam 50 menit. Selisih usia 16 tahun antara kedua pemain tersebut tak membuat fisik Djokovic melemah.
BACA JUGA:Guardiola Merasa Tak Senang Julian Alvarez Dicaplok Arsenal
BACA JUGA:Chelsea-MU Tiru Habis Madrid dalam Investasi Pemain Muda Berbakat
Bahkan pada set pertama harus diselesaikan dalam waktu 93 menit atau 1 jam 33 menit. Catatan waktu tersebut menjadi yang terlama dalam sejarah penyelengggaraan Olimpiade sejak kali pertama dipertandingan pada Olimpiade Seoul 1988.