BACAKORAN.CO - PSS Sleman kesulitan bersaing dui Liga 1 2024/2025. Jangankan memenangkan pertandingan, untuk mencetak gol saja tidak mampu.
Dari tiga pertandingan yang sudah dijalani, PSS Sleman tidak bisa cetak satu gol pun. Imbasnya, tiga laga di awal musim ini dilalui dengan kekalahan demi kekalahan.
Kekalahan pertama dialami saat away ke markas Persebaya Surabaya dengan kekalagan skor 0-1. Lalu kekalahan kedua saat menjamu Persik Kediri.
Di laga home perdana ini, PSS kalah dengan skor 0-2. Lalu di laga ketiga, mereka kalah dengan dkor 0-1 atas pendatang baru di Liga 1 2024/2025, yaitu Semen Padang.
BACA JUGA:PSS Sleman Inginkan 3 Angka Perdana Saat Jamu Persik di Stadion Manahan Solo
Situasi buruk ini membuat PSS tenang di dasar klasemen. Poin mereka minus 3 imbas dari hukuman pengurangan poin atas kelakuan mereka terlibat match fixing di musim 2018 di Liga 2.
Pelatih PSS Wagner Lopes pusing pemainnya belum bisa cetak gol-lib-
Melihat pertandingan PSS Sleman di tiga laag itu, sejatinya PSS tidak juga bermain buruk. Mereka bisa memproduksi beberapa peluang.
Hanya memang finishing mereka belum baik. Sehingga berbagai peluang yang ada berakhir dengan hampa.
Atas kondisi ini, Pelatih PSS Wagner Lopes menyoroti para pemainnya yang memiliki beberapa peluang namun tidak ada gol yang berhasil diciptakan.
BACA JUGA:Bagaimana Bunyi Pasal Yang Dipakai Komdis PSSI Jatuhan Hukuman Kasus Suap PSS Sleman?
Menurutnya, hal tersebut menjadi biang kekalahan timnya ketiga kalinya secara beruntun.
"Perlunya peningkatan kualitas dalam penyelesaian akhir ketika ada momen penting di depan gawang lawan," ujar Lopes.
Pemain PSS Sleman berusaha melewati pemain Persik di laga Liga 1 -lib-
"Selain itu, strategi penyerangan mungkin perlu lebih efektif dan fokus pada menciptakan peluang dengan konversi yang lebih baik,” lanjut Wagner Lopes.