BACAKORAN.CO - Terkait video perundungan yang viral di media sosal dan grup WhatsApp itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Gowa, Ma'ruf telah memberikan tanggapan resmi.
Dalam video berdurasi 34 detik itu memperlihatkan aksi perundungan antara dua siswa di sebuah kelas, dimana terlihat seorang siswa laki-laki menganiaya temannya.
Mirisnya, kejadian tersebut disaksikan oleh beberapa siswa lainnya tanpa ada yang mencoba melerai.
Ma'ruf bersama Kanit PPA Polres Gowa serta orang tua daru korban segera mengadakan pertemuan untuk membahas insiden itu, setelah video tersebut tersebar luas dan telah menuai banyak perhatian publik.
BACA JUGA:Seru Abis! Rizky Febian Gelar Konser di 5 Kota Indonesia, Cek di Sini Harga Tiket dan Jadwalnya Gais
Dilansir bacakoran.co dari laman TribunGowa.com, Kamis (29/8), Ma'ruf mengatakan bahwa informasi yang beredar terkait kematian korban dalam video itu tidaklah benar.
Ma'ruf memastikan jika korban tidak mengalami luka serius dan situasi saat ini telah ditangani oleh pihak sekolah.
"Rekan-rekan dan orang tua siswa yang jadi korban dan beredar luas di media sosial tentang perkelahian siswa SMPN 3 Gowa dan korban dinyatakan meninggal padahal anak ini tidak seperti itu dan sudah ditangani pihak sekolah," ujarnya.
Dia juga mengungkap bahwa masing-masing (korban dan pelaku perundungan) telah aktif masuk pembelajaran sekolah.
BACA JUGA:Puluhan Pasukan Pengamanan Presiden Jokowi di Tasikmalaya Keracunan Makanan, Begini Kondisinya!
BACA JUGA:Waduh, Presiden Jokowi Perintahkan Kedatangan Internasional Diawasi Ketat, Ada Apa?
"Hari ini kami juga dimediasi oleh pihak Polres Gowa dengan orang tua korban dalam rangka upaya mediasi dan melihat kedua belah pihak dalam insiden perkelahian ini," ujarnya.
Ma'ruf juga berharap terkait dengan kejadian ini dapat menjadi pelajaran dan tidak terulang.
"Kami berharap pemberitaan itu menjadi suatu hal yang tidak sepatutnya menjadi edukasi dan terkhusus di dunia pendidikan. Dan ini bisa jadi pengalaman, semoga pendidikan di Gowa berkualitas bisa terwujud," katanya.